Chapter 9

20.4K 2K 32
                                    

Maaf ya Author ngaret banget😭
Lagi fokus sama cerita sebelah pengen cepet-cepet ditamatin😋

Happy reading❤
__________


Laki-laki yang duduk disofa dengan salah satu kaki yang dinaikkan itu terus menatap ke depan untuk mengamati seseorang yang sedang terbaring lemas dihadapannya.

Ia sesekali memegang rahangnya yang sedikit memar akibat pukulan dari lawan musuhnya.

Merasa bosan, ia bangkit dan menghampiri brankar yang diisi oleh Elyara yang masih setiap menutup matanya.

Dokter bilang, lukanya nggak terlalu parah. Kok dia nggak bangun-bangun si? Batin Alzer keheranan.

"Kenapa sih lo pake nyelametin gue segala?" Kesal Alzer sambil menatap Elyara sengit.

Gadis itu tidak merespon karena matanya masih terpejam. Alzer sudah hampir dua jam menunggu Elyara sadar, namun penantiannya itu tak kunjung terbayarkan.

Nyebut nama lo itu, sama aja gue buka luka yang selama ini gue tutupin. Lo orang yang bikin gue inget sama masa lalu gue yang bikin gue hancur sehancur-hancurnya. Ujar Alzer dalam hati.

Dia memandang wajah putih Elyara yang hampir tidak ada cacatnya itu, tangannya terulur mengusap pipi cabi yang terasa dingin. Namun Alzer terkejut bukan kepalang ketika pipi itu tiba-tiba berubah menjadi pink kemerahan.

"Segitu kasarnya tangan gue?" Celetuk Alzer memandang tangannya bergantian dengan pipi Elyara.

"Lagian ngapain sih gue pegang-pegang dia segala." Alzer bergidik ngeri.

Sedangkan Elyara membuka matanya hanya sedikit berniat mengintip Alzer, dia terkekeh dalam hati mendapati wajah Alzer yang kebingungan.

Gue pura-pura pingsan biar lo disini terus temenin gue. Batin Elyara terkikik geli.

Seketika Alzer teringat dengan para fans ceweknya, jika ia menatap fansnya maka pipi mereka akan merah merona seperti yang Elyara alami saat ini.

Alzer melirik Elyara melalui ekor matanya, tatapannya memicing. Dia tersenyum sinis mendapati mata gadis itu yang berkedut.

"Dia bohongin gue ternyata." Gumam Alzer pelan.

Ia mencari akal bagaimana caranya mengerjai balik gadis bodoh yang menyelamatkan nyawanya itu, tiba-tiba ide jahil lewat begitu saja dalam otak cemerlang Alzer.

Alzer menggenggam kedua tangan Elyara, sedetik kemudian ia menariknya dengan paksa mengakibatkan Elyara langsung terduduk dan matanya terbuka lebar.

Melihat itu Alzer tertawa puas, ia sangat suka wajah terkejut gadis itu.
Sedangkan Elyara memegangi dadanya yang berdetak dengan kencang akibat terkejut dengan perlakuan Alzer yang menariknya tiba-tiba sampai teduduk seperti ini.

"Enak dikagetin? Makanya jangan coba-coba kibulin gue." Ujar Alzer dengan tawanya yang hampir mereda.

Elyara tersenyum melihat Alzer tertawa begitu kerasnya tadi, jika kekonyolannya membuat Alzer bahagia, maka Elyara akan melakukannya asal cowok itu tertawa seperti sekarang.

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang