Why readers menurun drastis? Tapi aku bakalan tetep up☺
________
Angin sejuk menyapu dedaunan kering yang berserakan ditanah, sepoi-sepoi menerbangkan helaian rambut kecoklatan milik seorang gadis yang berdiri di tengah lapangan.
Elyara merentangkan tangannya, mengatupkan kedua kelopak matanya dan menikmati udara sejuk yang ia hirup.
"Kamu orang Belanda, ya?"
Elyara membuka mata, menggerakkan bola matanya menelisik wajah gadis cupu yang baru saja bertanya padanya.
"Lo tanya sama gue?" Elyara balik bertanya membuat gadis cupu itu menghela napas.
"Rambut lo bagus, coklat alami, mirip orang Belanda." jujurnya yang kemudian menyodorkan tangan.
"Kenalin, gue Lilly, kelas kita sebelahan kok. Nanti ke kantin bareng ya? Daaah." Gadis itu berlalu bahkan sebelum Elyara menyebutkan namanya sendiri.
Elyara menggelengkan kepala, ia memilih duduk di bangku taman, menaruh tasnya dibawah dan semakin merapatkan sweater pink-nya agar menutupi jari-jarinya.
Elyara berangkat pagi-pagi sekali ke sekolah, alasannya hanya ingin menikmati udara segar di sekolah seperti saat ini. Duduk sendirian dikelilingi bunga-bunga dan kupu-kupu yang terbang menghinggapi nektar.
Membuka ponselnya, Elyara memutar musik didaftar playlist kemudian menyumpal telinganya menggunakan ear phone macaroon biru miliknya.
Sudah hampir sepuluh menit Elyara duduk sendirian disini, suara hingar-bingar para siswa yang berdatangan sudah mulai memekakkan telinga, namun Elyara belum berniat melangkahkan kakinya menuju kelas, ia hanya tidak ingin melihat wajah seseorang.
Matahari semakin memancarkan sinarnya, menyilau membuat iris coklat Elyara semakin menyala-nyala. Tatapan memuja dari beberapa siswa yang melewatinya ia balas dengan senyum ramah.
Elyara bergumam, "menikmati, menunggu, dan menangis." Itu lah yang bisa Elyara lakukan.
Tukang kebun yang bertugas menyirami tanaman mulai menjalankan tugasnya, memasang selang dan memutar keran air bersiap menyirami seluruh taman tanpa tau ada seseorang dibalik semak-semak yang sedang duduk dibangku dengan telinga tersumbat benda berkabel.
Bruk!
Elyara terpekik kala seseorang menubruk tubuhnya dari belakang, memeluknya erat dan membungkus tubuhnya menggunakan jaket anti air berwarna biru gelap dengan tulisan Parezor didada kirinya.
"Pak! Matiin kerannya, ada orang disini."
Dan saat itu pula mata Elyara semakin melebar ketika suara berat yang tepat berteriak disamping telinganya ternyata Alzer.
Tentu Elyara hafal betul suara laki-laki dingin itu.
"Heh Mas Alzer? Ngapunten Mas, saya nggak sadar ada orang disini." kepala Tukang kebun itu menyembul dibalik semak-semak dan segera berlari mematikan keran air.
"Lo masih hidup?" Alzer mengguncang bahu Elyara menyadari gadis itu hanya diam seperti patung.
"Ah iya, ma...makasih." Elyara tergagap. Melepas ear phone dan menyimpannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret (SELESAI)
JugendliteraturElyara adalah Putri Duyung yang diutus oleh Ibunya untuk menjelajah dan mencari hal penting di daratan, namun siapa sangka niat awal Elyara jadi sedikit oleng kala ia bertemu dengan salah satu manusia di darat. Manusia yang ditemuinya adalah Alzer D...