Chapter 37

11.5K 1.3K 217
                                    

Jangan salahkan dia yang pergi tanpa alasan, ingat! Harapan mu yang terlalu besar.

Elyara.
~~~~~~~~~~~~~

Sore-sore seperti ini memang paling pas jika menghabiskan waktu di pantai, seperti yang Elyara lakukan saat ini, dia sedang bermain istana pasir bersama Ayala. Gadis itu dikejutkan oleh kedatangan Ayala bersama Choki ketika ia baru pulang sekolah tadi.

"Nih, Daddy bawa kerang." Choki datang dengan beberapa kerang warna-warni yang ia ambil dari tepi pantai tadi.

Walaupun Choki sudah termasuk dalam kaum Duyung, tapi ia tidak akan berubah menjadi Duyung ketika terkena air karena darah Elyara yang mengalir ditubuhnya tidak seberapa, darah manusia yang lebih mendominasi Choki.

"Wah~ banyak banget, makasih Daddy!" pekik Ayala girang sambil mengecup sekilas pipi Choki.

"Ih, Choki jangan deket-deket dong sama istana pasirnya, jadi basah tuh." Elyara memanyunkan bibirnya.

Wajah Choki berubah menjadi pura-pura menyesal, "maaf, sengaja."

Elyara melotot kesal, ia tak segan-segan memberi geplakan keras pada betis Choki membuat laki-laki itu mengaduh.

"Iya nih Daddy ganggu aja! Kasihan tau Mama El kan udah susah-susah buat istana pasikh buat Aya." Ayala berdiri sambil berkacak pinggang.

"Oh, putri kecil Daddy udah berani bentak-bentak Daddy nih hm?" Choki memasang wajah garangnya bersiap menangkap tubuh mungil Ayala namun Elyara dengan sigap menarik tangan kecil Ayala dan membawanya berlari.

"Ayok kejar! Wlee." Elyara menjulurkan lidahnya ke arah Choki sambil terus berlari.

Choki tersenyum sambil geleng-geleng kepala, mengapa dua perempuan yang sangat ia cintai itu begitu menggemaskan? Laki-laki ikut berlari mengejar mereka, sengaja langkahnya dipelankan agar ia tidak cepat menangkap mereka.

"Daddy kalah jauh, ahahaha." Ayala tertawa riang dengan menujurkan ibu jari yang terbalik.

"Awas ya kalian!" seru Choki membuat Elyara dan Ayala semakin mempercepat laju larinya.

Mereka bermain kejar-kejaran diatas pasir putih, dengan sinar sunset yang semakin menajam di ufuk barat, mereka seperti pasangan paling bahagia sampai beberapa orang yang melihatnya ikut tersenyum.

"Kyaaa! Ahaha Choki berhenti geli." Elyara berhasil ditangkap oleh Choki dan tubuhnya terbanting diatas pasir.

Ayala semakin menyemangati Choki yang menggelitiki pinggang Elyara, cewek itu seperti cacing kepanasan yang bergerak kesana kemari akibat gelitikan Choki.

"Makanya jangan nakal." Choki menyudahi aksinya karena merasa kasihan melihat wajah Elyara yang memerah.

Elyara mengatur napasnya yang tersenggal-senggal, ia memukul pelan lengan Choki membuat cowok itu terkekeh.

"El mau ngomong serius deh sama Choki." ujar Elyara tersenyum tipis.

"Eum, Aya ambil pasirnya lagi yang banyak gih! Nanti Daddy buatin istana pasir yang besar mau?" titah Choki yang diangguki Ayala, gadis kecil itu kembali ke tempat semula dan memasukan pasir ke ember kecil menggunakan sekop khusus anak-anak.

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang