Chapter 35

13K 1.2K 128
                                    

Hey sungguh, perasaan ini bukan untuk bahan candaan!

Elyara

Aku hanya ingin tanpa memaksa, aku juga mengikhlaskan tanpa berbicara.

Sahi Choki Maharaja.
_______

Note: gengs maaf, jadi kemarin tuh typo. Nama Ayahnya Choki yang bener tuh DITO bukan RAKA.
Sekali lagi maaf, makasih juga buat Readers yang udah ngingetin🤗



Alzer berdiri kaku dengan pandangan kosong, borgol dingin yang menyentuh tangannya membuyarkan lamunan Alzer. Polisi itu mulai menyeretnya dan membawanya pergi dari sana.

"Alzer!" teriak seseorang dari pintu Apartemen Alzer yang masih terbuka.

Polisi yang membawa Alzer berhenti sejenak, cowok itu berbalik badan dan melihat Elyara dengan raut wajah kebingungan sedang berlari menghampirinya.

"Alzernya El mau dibawa kemana, hah? Kalian gak boleh bawa Al pergi, udah malem tau." cetus Elyara sambil merangkul lengan Alzer.

"Maaf Nona, laki-laki ini harus bertanggung jawab atas perbuatannya." ujar salah satu Polisi yang berdiri disisi Alzer.

Elyara menggeleng brutal, air matanya mulai luruh, "enggak! Gak boleh!"

"Sssst, El. Kok nangis? Al cuma pergi sebentar kok, coba mana senyumnya hm?" Alzer menatap Elyara sendu.

Gadis itu mengeratkan rangkulannya dilengan Alzer, namun Polisi terpaksa menyentaknya dan segera menekok tombol lift untuk membawa Alzer pergi dari sana.

"Al, hiks..." Elyara berlari memeluk Alzer dari belakang, pelukannya begitu erat membuat Alzer semakin sulit melangkahkan kakinya.

"Sebentar sayang." bisik Alzer lembut.

Pintu lift mulai tertutup menyisakan sedikit celah yang memperlihatkan wajah Alzer, Elyara berusaha menghentikan pintu itu dengan tangan kosong.

"Al gak boleh pergi! Alzer jangan tinggalin aku, Al! Alzer!"

Alzer sontak terbangun dari tidurnya karena merasakan guncangan dibahu dan teriakkan melengking seseorang yang menusuk telinganya, cowok itu mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdentum hebat.

"Al kenapa, mimpi buruk?" tanya Elyara beringsut duduk dan mengusap keringat yang membanjiri dahi Alzer.

Dengan dada naik turun Alzer ikut mendudukkan dirinya, ia menyandarkan kepala dibahu Elyara. Mencoba mencari ketenangan disana.

"Aku mimpi buruk, aku mimpi bakal ninggalin kamu, El." gumam Alzer dengan napas tercekat.

Elyara menggeleng, ia membawa tangan kekar Alzer ke atas pangkuannya dan menggenggamnya erat.

"Al gak akan kemana-mana, sebentar aku ambil air hangat buat Al." Elyara menggeser kepala Alzer dari bahunya dan berjalan menuju dapur.

Alzer melirik Ayala yang masih terlelap, untung saja gadis kecil itu tidak ikut terbangun ketika Elyara berteriak tadi. Dikecupnya puncuk kepala Ayala dengan sayang, Alzer mengecek suhu tubuh gadis itu yang sudah mulai stabil.

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang