Keluarga Kalayoltra nampak sibuk memasukkan barang bawaannya ke dalam bagasi mobil. Di antara mereka Satria lah yang paling rempong, dia membawa barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting seperti guling, dan botol plastik kosong yang katanya untuk menampung pipisnya sendiri jika nanti malam dia takut untuk ke toilet umum sendirian.
Tidak hanya keluarga konglomerat itu saja, keluarga Choki pun ikut serta dalam acara camping ini. Elyara dan beberapa anak Parezor yang terpilih pun ikut.
"Udah kumpul semua kan? Hayuk lah gas." Ronald berseru semangat.
"Bentar! Kinar belom nyampe." cegah Satria.
Mendengar nama Kinar wajah Alzer yang sebelumnya sudah datar kini bertambah murung, Elyara yang melihat perubahan itu segera menyenggol lengan Alzer. Cowok itu menghela napas lelah.
"Nah tuh bidadari lo, Sat." cetus Lukman melihat Kinar keluar dari taxi.
Kinar tersenyum kikuk, lebih-lebih melihat tatapan Alzer yang seakan ingin melahapnya hidup-hidup. Rangkulan tangan Satria dibahunya membuat Kinar sedikit tenang.
"Ayuk lah, Aya udah nggak sabar ini." suara cempreng di gendongan Choki membuat semuanya terkekeh.
"Lo sama Ayala ikut mobil gue." putus Alzer yang diangguki Choki.
Mereka memulai perjalanan dengan Satria, Kinar yang satu mobil dengan Tero dan Arly. Ronald, Dito satu mobil dengan Lukman dan Deka. Kemudian Alzer, Elyara yang mengangkut Choki dan Ayala.
Acara camping ke pantai ini adalah usul dari Alzer yang semata-mata ingin mewujudkan keinginan Ayala berkumpul dengannya dan Elyara tanpa terpisah dari Choki. Jadi sekalian saja Alzer mengajak yang lain. Padahal Alzer ingin membawanya ke puncak, namun Ayala menginginkan camping di pantai, ya sudah Alzer turuti saja.
"Daddy, Aya pengen susu itu." di jok belakang, Ayala menunjuk susu yoghurt yang terpampang di dashboard mobil.
"Jangan sayang, itu punya Papa Al." tutur Choki membuat Ayala mencebikkan bibir.
"Nggak papa, minum aja." ujar Alzer dengan pandangan fokus pada jalanan di depannya.
"Tapi ntakh Papa Al nggak jadi minum susu dong." Ayala memiringkan wajahnya lucu.
Alzer melirik Ayala melalui spion kecil, "kan masih ada di Mama El."
Mendengar jawaban Alzer membuat Choki mendelik, "eh, Al! Sekata-kata aja ngomongnya, inget woy ada anak kecil."
"Apaan sih, emang bener kok Elyara bawa susu yoghurt banyak tadi ngambil di kulkas gue." dengus Alzer kesal.
"Emangnya yang dimaksud Choki itu susu apa?" tanya Elyara menoleh ke Choki yang kini sedang mengusap wajahnya kasar.
"Susu sehat." sahut Choki dan Alzer bersamaan.
Elyara mengangguk lugu, keadaan kembali hening karena Ayala yang sudah menikmati susu yoghurt milik Alzer.
Choki mengibaskan tangannya di depan wajah merasa gerah padahal AC mobil sudah menyala, bagaimana tidak? Choki disuguhi pemandangan yang membuatnya gerah hati, Elyara selalu menggenggam tangan kiri Alzer yang memegang gigi mobil.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kini mereka tiba di pantai yang sebelumnya sudah Alzer sewa agar liburannya lebih privat dan kekeluargaan. Mereka mulai turun dari mobil dan memasang tenda di atas pasir putih, sebenarnya Alzer sudah menyewakan resort untuk menginap, tapi kata mereka lebih asik tidur di tenda.
"Kok udah malam aja?" celetuk Ayala sambil mengucek matanya.
"Kan tadi Aya tidur pas di perjalanan, jadi gak nyadar deh udah malam." Elyara mengacak gemas rambut Ayala.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret (SELESAI)
Genç KurguElyara adalah Putri Duyung yang diutus oleh Ibunya untuk menjelajah dan mencari hal penting di daratan, namun siapa sangka niat awal Elyara jadi sedikit oleng kala ia bertemu dengan salah satu manusia di darat. Manusia yang ditemuinya adalah Alzer D...