Kalo lupa, baca part sebelumnya ya
Voment jan sampe lupa, Gratis kok!😊
_________Menyambut sore hari dengan langit berhias senja diatas sana sambil menikmati secangkir caramel machiatto memang paling tepat, semoga saja minuman hangat ini dapat menghangatkan pula hatinya yang sedang gundah gulana.
Gadis cantik berambut sepunggung itu mengetukkan jari telunjuknya diatas meja cafe dengan sesekali melirik arloji coklat yang melingkar manis dipergelangan tangannya.
"Huffft! Lama banget sih." Gerutunya.
Dia Elyara, sedang menunggu seseorang yang ingin menemuinya untuk menjelaskan suatu hal. Namun sudah hampir satu jam lebih orang itu tak kunjung jua menemuinya. Perlu kalian tahu, semenjak kejadian dimana seorang gadis berambut sebahu memeluk Alzer di cafe nya waktu itu dan melupakan Elyara, Elyara memutuskan segera pulang ke rumah Alzer untuk mengemas barang-barangnya dan pulang ke kastil tanpa pamit.
Elyara mengedarkan pandangannya keluar jendela, ia terkekeh melihat dua sejoli yang baru saja keluar dari toko permen dengan senyuman lebarnya. Mereka nampak serasi dan sangat bahagia.
"Cih!" Elyara berdecih melihat keakraban mereka.
"Ngeliatin apa?"
Elyara terjingkat ditempat, ditatapnya seorang laki-laki dengan bulu mata lentiknya yang sedang duduk santai dihadapannya.
"Ngagetin aja!" Dumel Elyara menggeplak pelan punggung tangan cowok itu.
Cowok itu terkekeh ringan hingga nampaklah dua lubang kecil dikedua pipinya membuat Elyara terpukau karenanya, buru-buru ia mengerjapkan mata dan membuang muka salah tingkah.
"Lagi ngapain lo disini? Sendirian lagi." Entah cowok itu bertanya atau menyindir Elyara jomblo.
"Menunggu seseorang yang tidak juga datang, atau tak akan datang." Sahutnya dengan pandangan mata tak terlepas pada dua sejoli yang sedang asyik memakan permen kapas didepan cafe ini.
Cowok itu mengernyit, mengikuti arah pandang Elyara dan mulai mengerti sesuatu yang membuat wajah gadis dihadapannya terlihat murung.
"Tadinya gue mau culik lo buat pancingan gang Parez, tapi nggak jadi setelah gue lihat si Alzer malah sama cewek lain noh didepan. Mereka kayak sepasang kekasih."
Elyara melotot tajam.
"Ih, dasar Choki choki coklat asli!"
Choki tertawa renyah mendengar cibiran Elyara, tawanya terdengar merdu dan ingin Elyara dengar sekali lagi. Musuh bebuyutan Alzer ini jika dilihat dari dekat ternyata sangat tampan, rambutnya acak-acakkan, bulu matanya panjang dan lentik, hidung mancung dan dagu terbelah ditambah lagi kumis tipisnya.
"Lo masih kenal sama gue ternyata?"
Elyara diam tak menanggapi pertanyaan Choki, matanya masih tertuju pada Alzer yang sedang menyuapi permen kapas ke Loren. Cowok itu melupakan janjinya pada Elyara untuk menemuinya di cafe ini, membuat Elyara merasakan kecewa untuk kesekian kalinya.
Bukan Elyara cemburu tapi, siapa yang tidak marah jika sudah diberi janji tapi tidak ditepati kan? Apalagi melihat orang itu malah pergi dengan wanita lain, tapi Elyara sedikit cemburu sih.
"Sekarang gue bener-bener percaya kalo lo bukan pacarnya si Alzer." Celetuk Choki yang sedari tadi melihat mata Elyara berkaca-kaca setiap memandang Alzer dan Loren diluar sana.
Elyara menoleh, mendengus kesal dengan setiap perkataan yang Choki lontarkan.
"Lo ngapain sih nyamperin gue? Bikin mood tambah buruk aja!" Bentaknya cukup keras hingga mendapat perhatian dari sebagian pengunjung cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret (SELESAI)
Teen FictionElyara adalah Putri Duyung yang diutus oleh Ibunya untuk menjelajah dan mencari hal penting di daratan, namun siapa sangka niat awal Elyara jadi sedikit oleng kala ia bertemu dengan salah satu manusia di darat. Manusia yang ditemuinya adalah Alzer D...