Extra Chapter 2

18.4K 1.2K 254
                                    

12 tahun kemudian..

Saat perasaanmu bertepuk sebelah tangan, yakinlah jodohmu yang sesungguhnya sedang sibuk memanjatkan doa agar dirimu tak dimiliki orang lain.

Saat sesuatu yang sudah kau rencanakan tak berjalan dengan mulus, maka takdir akan membawa jalan yang lebih indah untukmu bahkan kau sampai tak bisa menduganya.

Seperti halnya dengan Choki, ia berusaha mencintai Elyara untuk menutup rasa sakitnya akibat ditinggal oleh cinta pertamanya. Namun takdir kembali mempertemukan mereka hingga diizinkan bersatu.

"Sebentar lagi sampai," gumam Choki pada Laui dengan menggenggam tangannya erat-erat.

"Choki." Laui menarik tangan Choki, mereka berhenti berenang.

Tangan Choki menangkup pipi Laui, "ada apa?"

"Ini kali pertama aku datang lagi ke daratan setelah sekian lama." Laui mendesah sehingga gelembung keluar dari mulutnya, "aku sedikit gugup."

Choki tersenyum menenangkan, dia mengecup punggung tangan Laui dan mengelusnya pelan.

"Kan ada aku. Lagi pula, kita harus datang ke pernikahan itu, di sana ada banyak makanan enak-enak, kamu bebas makan sepuasnya," tutur Choki membuat mata Laui berbinar.

"Wah! Makanan banyak? Enak-enak?" Beo Laui semangat.

Choki geleng-geleng kepala, giliran urusan makanan saja istrinya ini sangat bersemangat.

"Choki, aku denger lho kamu ngomong apa." Laui cemberut.

"Eh?" Choki gelagapan, "enggak sayang, aku seneng kalau kamu suka makan, pipinya jadi lebih tembam."

"Ih, kalau aku gendut gimana? Kamu pasti gak cinta lagi sama aku," gerutu Laui sok memasang wajah memelas.

Laki-laki yang dikaruniai senyum manis itu mendekati Laui, menarik pinggangnya yang bersisik dan menatapnya lembut.

"Udah sekian tahun kita sama-sama, kamu masih ngeraguin cinta aku?" Tanya Choki dengan nada rendah membuat Laui menunduk.

"Jangan tanya sebesar apa cinta aku ke kamu karena aku sendiri gak bisa mendeskripsikannya, cinta ini bahkan gak akan pudar sampai kapanpun. Kalau di dunia ini gak ada satu orang pun yang mencintai kamu, berarti aku udah gak bernafas lagi di bumi ini."

Laui tertegun mendengar kalimat manis dengan nada tegas yang diucapkan Choki, air matanya bahkan sampai menetes hingga berubah menjadi mutiara berwarna yang indah karena itu merupakan air mata kebahagiaan.

"Maaf," cicit Laui menatap Choki dengan mata sayu nya.

"Gak perlu sayang." Choki tersenyum sambil membelai rambut panjang Laui.

"Makasih udah kasih hati kamu cuma buat aku," ucap Laui pelan.

"Maaf, tapi aku gak cuma ngasih hati sepenuhnya buat kamu."

Mata Laui menyorotkan sinar merah pertanda ia marah dengan ucapan Choki. Laki-laki itu menelan salivanya kasar.

"M-maksudnya, kan kita punya anak juga. Aku juga cinta sama mereka." Choki menarik hidung Laui gemas membuat Duyung cantik itu terkekeh.

"Ayok, mereka udah nunggu pasti."

Mereka kembali berenang jauh meninggalkan istana Duyung. Sampai di dermaga, mereka dibuat terkejut oleh seorang gadis yang bertolak pinggang menatap mereka garang.

"Ayah sama Ibu payah! Masa renangnya lebih cepat Chikey." Gadis itu menjulurkan jempol yang dibalik ke bawah.

Choki dan Laui terkekeh, mereka mengajak gadis bernama Chikey itu berjalan setelah ekor mereka kering.

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang