Chapter 5

26.2K 2.5K 56
                                        

Maapkanlah Author yang ngaret ini😭
Ada yang nunggu nggak nih?😗
Vote dulu baru baca ya! Ada yang nggak tau vote? Ituloh pencet ☆ dipojok kiri bawah😶
Komen juga yaa apa aja deh😎

Happy reading❤
__________

Sesuatu yang dipaksa tidak akan menghasilkan cinta.

Alzer Den Kalayoltra.
~~~

Alzer benar! Justru perjuanganlah yang akan menghasilkan apa yang kita mau.

Elyara.
~~~

Aku memaksamu karena kamu yang selalu berpaling dariku.

Kinara Zurey Rangga.
~~~


"Nih si Alzer gimana sih?" Kesal Satria merasa Alzer mengabaikan telfonnya yang sangat penting.

"Gimana Kak?" Tanya Arly khawatir, dia menggigit kuku jarinya sendiri.

"Dimatiin sama dia." Cicit Satria yang masih dapat didengar oleh Arly.

Arly duduk lemas dilantai dengan air mata yang berlinang, entah mengapa ia sangat menyayangi Elyara, ia sudah menganggap Elyara sebagai kakaknya sendiri, ia tidak mau kehilangan Elyara.

Satria hanya memutar bola matanya malas mengingat adik bontotnya ini sangat cengeng dalam keadaan apapun, dia menghampiri Arly dan menepuk punggungnya mencoba menenangkan gadis manis berambut sepunggung itu.

"Lo cari gih sana!" Titah Arly sambil menunjuk keluar rumah.

"Tanpa lo suruh juga gue bakalan cari." Satria mendengus kesal dan beranjak keluar rumah.

Hari sudah semakin gelap dan ia takut jika Elyara kenapa-kenapa, sungguh Satria juga sangat menyayangi Elyara sebagai Kakaknya.
Alzer kurangajar itu bukannya mencari atau panik malah langsung mematikan ponselnya, bodoh!
Satria pastikan akan memukul wajah sok kecakepannya itu.

"Satria!"

Satria yang hendak menarik gas motornya jadi terhenti oleh teriakan lantang Arly yang sedang berdiri diambang pintu.

"Kemarin gue kasih El anting, dan diantingnya gue pasang GPS."

Mendengar itu Satria segera turun dari motornya dan berlari mengejar Arly yang masuk ke dalam kamar.
Mereka duduk diatas permadani dengan laptop dipangkuan Arly, nampak gadis itu sedang mengutak-atik benda persegi itu.

Satria semakin menajamkan matanya melihat titik merah yang berkedap-kedip itu, ia yakin itu pasti Elyara.

"Pantai." Ujar mereka bebarengan.

Satria bergegas turun dan melajukan motornya dengan kecepatan penuh.
Sedang apa kakak iparnya itu di pantai malam-malam?

Sebelum Satria benar-benar menyusul Elyara ke pantai, ia akan mengunjungi basecamp Alzer terlebih dahulu, ia yakin pasti manusia kulkas itu tangah berada disana dengan menyusun strategi perang.

Tak lama Satria sampai didepan bangunan yang lumayan besar itu, ia segera masuk dengan membawa motornya.

"Di mana Alzer?" Tanyanya tanpa basa-basi pada gerombolan remaja yang sedang bercengkrama itu.

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang