Chapter 13

17.2K 2K 145
                                    

Saya harap kalian mengerti cara menghargai seorang penulis:)

____________________________

"Yakin, nggak mau diantar sampai dalem?"

"Nggak usah Fer, makasih ya?" Setelah mengatakan itu, Elyara langsung keluar dari mobil Fero dan masuk ke dalam mansion megah yang ia tumpangi.

Elyara semakin melebarkan senyumnya melihat motor Alzer yang terparkir di pekarangan rumah, berarti cowok itu sudah pulang. Elyara akan bertanya mengapa Alzer tidak masuk sekolah?

Fero yang sudah memastikan Elyara masuk dalam rumah pun melajukan mobilnya meninggalkan komplek elit Margayanta ini.

"Elyara? Lo dari mana aja sih, gue telfonin nggak diangkat." Suara berat mengintrupsi gadis yang baru saja melepaskan sepatunya.

"Eh Satria? Maaf ya tadi ponsel gue mati, nggak ada batrai." Jawab Elyara cengengesan.

Satria mengangguk tanpa mau bertanya lagi dari mana cewek itu sampai menjelang senja baru pulang.

"Yaudah, ganti baju gih! Si Arly lagi masak, ntar kita makan sama-sama." Satria tersenyum simpul dan mengacak pelan puncuk kepala Elyara.

Elyara membalas senyuman Satria tak kalah manisnya, baru saja gadis itu lima langkah dari hadapan Satria. Suara bariton dari tangga menghentikan langkahnya.

"Bagus lo udah balik, dari mana aja lo bitch?"

Satria mengeraskan rahangnya, apa-apaan Abangnya ini? Berani-beraninya dia mengatai Elyara seperti itu.

"Lo apa-apaan sih Bang? Jaga mulut lo!" Tuding Satria geram.

"Ada apa sih ribut-ribut?" Koar Arly yang keluar dari dapur masih mengenakan celemek.

Alzer tak mempedulikan ucapan dari kedua adiknya, ia berjalan menghampiri Elyara membawa sesuatu ditangannya.

"Lo ngapain bawa koper gue?" Heran Elyara melihat koper biru nya berada digenggaman Alzer.

Alzer terkekeh.

"Pake nanya lagi lo, keluar dari sini!" Serunya menggelegar membuat bulu kuduk Elyara berdiri seketika.

Begitu juga dengan Satria dan Arly yang sama terkejutnya, sebenarnya ada masalah apa sampai-sampai Alzer tega mengusir Elyara.

"Diam setan!" Bentak Alzer yang melihat Satria hendak membuka mulutnya.

Satria diam, dia menghampiri Arly yang sudah sesenggukan. Mereka tidak pernah melihat Alzer semarah ini, bahkan mata cowok itu sudah memerah.

Sedangkan Elyara masih tak bergeming, ia mencoba mencerna keadaan saat ini. Apa dia membuat masalah sampai-sampai Alzer begitu marah kepadanya?

"Lo-."

"Lo budek apa gimana, hah?" Alzer mencengkram kuat rahang Elyara membuat gadis itu mendesis kesakitan.

"Sialan lo cewek nggak tau diuntung! Udah bagus lo gue kasih makan, lo nggak tau gue udah susah buat ngasih makan adik-adik gue? Dan sekarang lo malah nambahin beban gue! Terus apa? Lo ngelunjak Elyara!"

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang