Bahagiaku tak perlu memiliki, cukup melihat wajahnya setiap hari, aku sudah cukup puas.
Reynald Atalas.
~~~Sudah 2 hari Rey tidak membuka matanya, kejadian itu membuatnya koma dan hanya bisa terbujur lemah di brankar rumah sakit. Tapi hari ini kabar baik datang dari dokter yang merawat Rey, dia mengatakan Rey sudah melewati masa-masa komanya.
Maka dari itu Elyara bergegas ke rumah sakit setelah bel pulang sekolah berbunyi, dengan langkah tergesa Elyara memasuki ruang rawat, senyumnya mengembang melihat cowok itu sedang menonton televisi yang tergantung di dinding ruangan.
"Rey." Elyara berlari memeluk Rey yang masih terbaring.
Rey memejamkan mata ketika merasakan nyeri diseluruh tubuhnya karena Elyara menubruknya tidak pelan-pelan, tapi senyum Rey juga terbit karena dapat merasakan pelukan ini, tangan Rey menepuk-nepuk bahu Elyara.
"Akhirnya Rey buka mata lagi, maafin El hiks... makasih juga u-udah lindungin El," isak Elyara membuat Rey terkekeh.
Seketika Elyara berhenti menangis, tapi detik selanjutnya tangisnya semakin kencang hingga Rey merasakan gendang telinganya bergetar mendengar suara tangis Elyara.
"Ssstt, kenapa hm?" Tangan Rey terulur mengusap kepala Elyara.
"Baru kali ini liat Rey ketawa huaaa ganteng banget."
Pupil mata Rey membesar, usapan dikepala Elyara berhenti dengan jakun yang naik turun serta wajah yang memanas. Sungguh ucapan Elyara tidak baik untuk kesehatan jantungnya, Elyara sedang memujinya atau mengejeknya?
"Ekhem." Dia berdeham untuk mengusir salah tingkahnya, "eum, El. Bisa tolong potongin apelnya?"
Gadis itu mengangguk sambil mengusap matanya yang berair serta menarik ingus beberapa kali, setelah mencuci tangan, Elyara bergegas memotong apel untuk Rey yang tersedia di atas nakas. Tenang, dia memakai kalungnya.
"Oh iya, Rey kan kemarin tidur lama banget tuh, mimpinya apa aja si sampe gak bangun-bangun?" tanya Elyara polos, masih fokus memotong apel.
Rey tersenyum tipis, dia menatap Elyara dari samping, tentang mimpi... Rey masih ingat semuanya.
Gue mimpi lo bales perasaan gue, El. Kita di mimpi itu sangat bahagia, gue cinta lo dan lo cinta gue, gue ngerasa sempurna banget karena dapat cinta dari lo, sampe gue ngerasa kalo gue udah gila karena sekarang nyesel udah sadar dari koma dan bangun dari mimpi indah itu.
"Gak mimpi apa-apa." Pada akhirnya hanya kalimat itu yang mampu Rey katakan, kalimat panjang lebar tentang mimpi indahnya hanya bisa ia telan pahit-pahit.
"Oya?" Elyara kembali duduk dengan membawa piring berisi potongan apel.
Rey mengangguk membuat Elyara mendesah kecewa, padahal gadis itu sudah berharap Rey akan menceritakan mimpi panjangnya selama tertidur.
"Nih." Elyara menyodorkan sepotong apel didepan bibir Rey.
Cowok itu tertegun, hendak mengambil alih apelnya namun Elyara menahannya hingga tangan Rey saat ini meleset jadi menggenggam tangan Elyara, tatapan mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret (SELESAI)
Novela JuvenilElyara adalah Putri Duyung yang diutus oleh Ibunya untuk menjelajah dan mencari hal penting di daratan, namun siapa sangka niat awal Elyara jadi sedikit oleng kala ia bertemu dengan salah satu manusia di darat. Manusia yang ditemuinya adalah Alzer D...