Butuh waktu bertahun-tahun untukku melupa dan menerima, maka jika yang sekarang terlepas, sungguh aku tak ingin mengenal cinta lagi.
^Alzer Den Kalayoltra^
•
•
•Pagi ini Ibu kota diguyur hujan deras membuat siswa-siswi Esnus merapatkan jaketnya masing-masing untuk berlindung dari hawa dingin yang menusuk kulit.
"Aduh!"
Suara bedebam yang berbarengan dengan suara seseorang yang mengaduh membuat segelintir siswa yang melewati koridor kelas 12 mengalihkan perhatiannya, disana nampak laki-laki malang yang sedang duduk diatas lantai sambil memegangi pantatnya.
"Hati-hati, Kak Tero, nanti jatuh." ucap adik kelas merasa prihatin.
"Diem lo! Telat anjir, gue udah jatoh." ketus Tero memandang adik kelas perempuan itu sengit membuatnya berlalu dari sana.
"Kenapa lo seduprak disitu?" Lukman yang baru datang menatap sahabatnya heran.
Tero mendongak, "hiks, dedek jatoh."
Lukman melotot merasa jijik dengan laki-laki itu yang memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'dedek', Lukman menyimpan payung lipatnya ke dalam tas kemudian membantu Tero berdiri.
"Ini lo pake jas hujan siapa, sih? Mana diketeknya robek-robek lagi." Lukman memutar-mutar badan Tero sambil meneliti jas hujan berwarna kuning yang melekat ditubuh cowok itu.
"Jangan main-main, ini jas hujan punya Nenek gue, anti air lagi." jelas Tero sambil membuka pengait kupluk jas hujannya.
Bukannya semua jas hujan itu anti air, ya? Batin Lukman bingung sendiri.
Tidak ingin terlalu lama tertular otak jadi-jadian Tero, Lukman memilih pergi dari sana untuk masuk ke kelasnya, di belakang terdengar Tero yang meneriaki namanya agar menggandeng dirinya supaya tidak jatuh lagi.
"Ro, gue bawa jajan buat anget-anget lho, lo mau beli gak?" sesampainya di kelas, Tero sudah dihadang oleh Unah--teman sekelasnya.
"Ceilah beli, kasih kek!" Tero bersedekap dada.
"Nyesel gue nawarin ke bocah wagu." kesal Unah, "lo mau beli gak, Man? telor gulung gue."
Lukman mengangkat sebelah alis, ia saling bertatap dengan Tero dan berujar...
"Ih, gak mau! Gak suka!"
"GELAY!"
Seisi kelas malah menyahuti guyonan dua laki-laki gesrek itu, Unah cemberut sambil mencak-mencak menuju tempat duduknya kembali, cewek itu membawa telur gulungnya keluar kelas untuk ditawarkan di kelas sebelah.
"Eitss, El emesh mau kemana?" Tero menghadang langkah Elyara yang ingin keluar dari kelas.
"Mau ke kantin beli teh hangat." jawab Elyara sambil tersenyum.
"Perlu kita temenin gak?" tawar Lukman.
Elyara menggeleng dan segera pergi dari sana, Lukman menempeleng kepala belakang Tero sedikit keras karena laki-laki itu tak hentinya memandang Elyara yang menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret (SELESAI)
Teen FictionElyara adalah Putri Duyung yang diutus oleh Ibunya untuk menjelajah dan mencari hal penting di daratan, namun siapa sangka niat awal Elyara jadi sedikit oleng kala ia bertemu dengan salah satu manusia di darat. Manusia yang ditemuinya adalah Alzer D...