Gue cuma pengin punya kisah hidup yang mudah dan sederhana. Semudah dan sesederhana menggambar garis lurus. Tapi...GIMANA CARA MUDAH DAN SEDERHANA UNTUK MEMILIH SALAH SATU DARI DUA COWOK SUPER OLENGABLE INI?
Felisha Albara~
______
Inget Felish? Iya...
Setiap orang punya 'sisi gelap' yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang terdekat
~Felisha Albara~
*****
"Fel, ada yang mau gue omongin" kata Richard padaku.
"lo nggak liat? Gue juga lagi ngomong sama Felisha" protes Arbi.
"topik obrolan gue jauh lebih penting daripada basa-basi lo yang nggak berguna" ketus Richard.
"Lo-"
"ayo Fel, ini soal kemarin" ajak Richard, memotong ucapan Arbi.
Arbi dan Richard menatapku, membuatku kebingungan.
Jujur, aku nggak tega kalau ninggalin Arbi. Tapi aku juga harus dengerin apa yang mau Richard omongin soal kemarin. Dan juga, ini yang ngajakin aku ngobrol si Richard loh. Richard yang setengah mati ku taksir. Kalau aku menolak ajakan dia terus dia menjauh lagi dari aku gimana?
Tuhan, aku harus gimana?
"Fel?" panggil Richard lagi.
Aku berkedip beberapa kali.
Perlahan, kututup kotak bekal dari Arbi lalu ku masukkan ke laci meja.
"Bi, sorry ya? Gue pergi dulu sama Richard" kataku pelan.
Arbi tersenyum padaku, kemudian mengangguk. "nanti kita bisa ketemu lagi pas jam istirahat"
"oke. Ntar kita makan bareng, deh" kataku.
Richard menghela nafas kemudian berbalik dan melangkah meninggalkan ruang kelas, aku bangkit dan menyusul Richard setelah melambai pada Arbi beberapa kali.
Aku mengikuti Richard sampai akhirnya cowok itu berhenti di halaman belakang bangunan ruang kelas para junior. Richard berbalik, lalu menatapku dengan tatapan yang bikin aku pengin melemparkan diri ke pelukannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duh, manisnya!
"mau ngomongin apa?" tanya ku sebelum pikiranku semakin melayang kemana-mana.
"gue mau minta maaf soal sikap Audrey kemarin" kata Richard.
Aku mengangguk. "gue udah maafin, kok"
Richard tersenyum. "lo emang cewek baik" puji nya, membuatku tersipu.
"sebenernya, gue juga mau cerita sesuatu ke lo. Ini soal Audrey" kata Richard lagi.
