Bintang harus bersinar untuk semua orang
~Felisha Albara~
*****
"lo sama Mika aneh banget, sih?" Ziel yang lagi sibuk mencoba lipbalm ku di meja rias tiba-tiba bertanya.
"aneh kenapa?" tanyaku sambil memilih-milih pakaian yang ingin kubeli dengan handphone Ziel.
"ya aneh aja, kadang kalian ngomongnya kasar lo-gue, kadang juga aku-kamu kayak orang pacaran" kata Ziel.
Aku merubah posisi, dari berbaring jadi duduk di ranjang.
"ya nggak pa-pa, sih. Emang nggak boleh?""ya gue heran aja, cewek sejudes lo bisa ngomong manis gitu selain sama pacar" ujar Ziel.
"Mika tuh manis, kayak anak kucing yang kehilangan induknya. Tiap gue lihat mata dia, gue langsung meleleh. Tatapan mata Mika seolah minta disayang. Rasanya gue jadi pengin banget menyayangi dia. Gitu lah pokoknya" sahutku nggak jelas.
Ziel berbalik, menatapku.
"gue setuju, sih. Apalagi kalau dia lagi senyum, rasanya gue rela banget menukar semua yang gue punya demi senyuman dia"Mendengar pengakuan Ziel, refleks aku mengalihkan tatapan dari layar handphone ke wajah sepupuku itu.
"kenapa lo ngelihatin gue? Serem banget lagi tuh muka!" protes Ziel, dia melemparkan botol sunblock di atas meja rias ke arahku. Sayangnya lemparannya meleset dan masuk ke kolong ranjang.
"lo naksir dia?" selidikku.
"apa, sih!" ketusnya.
Aku memicingkan mata, menatap Ziel penuh rasa curiga.
"jangan macem-macem sama Mika kalau nggak mau gue lempar ke mars! Mika itu anak baik, nggak pantes lo mainin kayak si Liena dan semua mantan-mantan lo yang lain" kataku tegas.
"YA SALAM, FELISH! CURIGAAN MULU LO SAMA GUE! GUE NGGAK SEJAHAT ITU!" pekik Ziel.
"faktanya, lo emang playboy" aku mengedikkan bahu.
"nggak, ih! Liena aja yang gak bisa percaya sama kesetiaan gue" ketus Ziel.
Aku mendecih.
"alasan"Aku kembali menatap layar handphone Ziel di tanganku.
"lo lagi ngapain, sih? Daritadi kok sibuk amat sama hp gue"
Ziel melangkah mendekatiku, kemudian ikut duduk di sampingku.
Aku menyodorkan layar handphone Ziel kepada pemiliknya.
"lucu nggak kaos couple nya?" tanyaku.Ziel mengangguk.
"lucu. Mau beli?" tanya Ziel.Aku mengangguk.
"oke, pesen aja. Gue size XL ya! Kayak biasanya" kata Ziel.
Aku mengerutkan dahi.
"ngapain lo ngasih tau ukuran baju lo ke gue?""lah? Katanya mau beli kaos couple. Buat lo sama gue, kan?" tanya Ziel keheranan.
Aku berdecak.
"najis lo! Bosen gue dari bayi kembaran sama lo mulu! Ini buat gue sama pacar gue, lah! Orang gue punya pacar, kok. Ngapain couple sama lo lagi!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Lurus (END)
Ficção AdolescenteGue cuma pengin punya kisah hidup yang mudah dan sederhana. Semudah dan sesederhana menggambar garis lurus. Tapi...GIMANA CARA MUDAH DAN SEDERHANA UNTUK MEMILIH SALAH SATU DARI DUA COWOK SUPER OLENGABLE INI? Felisha Albara~ ______ Inget Felish? Iya...