exChapt++

4.8K 199 34
                                    

Holllaaaaaaaa smuaaa Ehehehhe Ini menunda waktu tayang season 2 sih Wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holllaaaaaaaa smuaaa
Ehehehhe
Ini menunda waktu tayang season 2 sih
Wkwkwk

Happy reading!!


Shafa telah wisuda, itu artinya mereka berdua akan pindah dan membangun keluarga kecil mereka disana. Di mansion yang Adzlan bangun dari jeri payahnya sendiri.

Itu artinya juga, malam nanti Shafa akan memberikan kewajibannya sebagai seorang istri(?)

Demi tuhan iya jantungan sejak 2 hari yang lalu. Shafa panik sendiri, ia mengunci pintu kamarnya agar Adzlan tidak dapat masuk.

"Ih katanya sakit!" Shafa benar benar takut.

Belom lagi ia memikirkan bagaimana cara Adzlan memperlakukannya nanti. Keringat dingin Shafa di kamarnya. Ditambah suara helikopter yang mendarat di landasan belakang membuat degup jantung Shafa makin menggila.

Shafa mondar mandir. "Ihh gimana nih?" Ia mengintip di sela gordennya, melihat Adzlan yang baru saja turun dari helikopter membuatnya makin ketakutan.

Adzlan pasti menyuruhnya berkemas dan memilah barang barang yang akan di pindahkan.

"Apa gue kabur aja?" Usul otaknya.

"Iya bener! Gua harus kabur!"

Shafa berpikir, "eh.. tap-tapi..

"Tapi itu kewajiban lu sebagai istri Shafa!" Tegur
nya pada diri sendiri, ia tersenyum sedikit menenangkan jiwanya.

Perlahan ia berjalan ingin membuka kunci kamar, namun langkahnya terhenti otaknya memutar kisah taman kampusnya yang menceritakan kejadian 'itu' pada Shafa

"Sakit sih sumpah sakit," 

"Iya bener, perih."

"Tapi itu kewajiban, sakit gak sakit ya kewajiban."

Shafa gemetar sendiri, "Bener apah? Sesakit itu?" Cemasnya. Ketukan pintu membuat Shafa makin was was. "Bep!" Panggil Adzlan.

"Bep!" Panggil Adzlan lagi di barengi ketukan.

Shafa menarik nafas, berjalan perlahan dan membuka kunci kamar ia menyambut Adzlan dengan senyuman. Adzlan balas tersenyum, mendekat dan memeluknya. Shafa meraih tangan Adzlan lalu menciumnya, Adzlan pun meraih kepalanya menciumi wajah Shafa berkali kali

"Selamat sore ratu," Sapa Adzlan hangat.

Hati Shafa ikut hangat, ia kembali memeluk Adzlan menghirup aroma nya yang menenangkan.

"Malem ini kita apa?" Tanya Adzlan semangat. "Kita pindah! Wuhuuu!!!" Seru Adzlan bersemangat. Ia melepas kaitan dasinya sambil berjoget ria.

Shafa tegang. Kann! Bener kan! Ishh!

Head Over Heels | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang