Marahnya Adzlan

6.7K 478 8
                                    

Happy new year
🥳🥳

Resolusinya..
Adzlan Shapa bisa kelar bulan ini aamiin wkwkwk

Resolusi kalian :
gua aminin
AAMIIN

Layla melihat Adzlan mengutak atik ponselnya, entah apa yang ia cari. Yang jelas layarnya menampilkan maps

Layla dapat mendengar geraman tertahan Adzlan. "Terus dimana anjing?" Entah bertanya pada siapa yang jelas nada pertanyaan itu membuat nyali Layla makin menciut.

"Y-ya gua gak tau lah."

Tangan Adzlan mengepal kuat, dengan emosi yang tertumpu pada kepalan tangannya Adzlan memukul pembatas balkon kamar Layla, hingga bengkok dibuatnya.

"Anjing!" makinya.

Demi tuhan ... Layla sangat takut sekarang. Adzlan dan aura mematikannya benar benar mencekam.

Cukup lama keduanya terdiam, dengan Adzlan yang mengutak atik ponsel disertai emosi yang masih menyelimuti dirinya dan Layla yang tak bisa bergerak, berkutik, dan bahkan sekedar menghela napas saking takutnya.

"Fa .... Lo dimana?" batin Layla, matanya menatap langit pagi yang nampak mendung dan memancarkan kilat.

Tiba tiba matanya menangkap benda yang mungkin bisa menjadi titik terang dimana keberadaan Shafa.

"Jlan! CCTV!" Layla menepuk bahu Adzlan dengan semangat, menunjuk kamera kecil di sudut jalan perumahan yang mengarah ke depan rumah Shafa.

Guratan urat di wajah Adzlan Nampak sedikit memudar, dengan cepat Adzlan melompat, menjadikan sekat tembok balkon kamar Layla sebagai batu loncatan, dan dengan mulus mendarat di halaman depan rumah Shafa.

"Orang sinting!" Layla menggeleng tak habis pikir. Mengabaikan teriakan Layla, Adzlan langsung menghampiri pos satpam di ujung perumahan untuk melihat rekaman.

"Pak saya mau lihat rekaman CCTV di sudut jalan blok 2 aglerian, sekarang!" Titahnya dengan napas putus putus.

"Jam berapa tepatnya?" Tanya Satpam penjaga itu.

"Sekitar 15 menit yang lalu pak, 8.46 tepatnya." Sahut Layla yang baru saja tiba di pos.

Rekaman itu di putar, layar monitor itu langsung menampilkan sebuah mobil civic abu abu yang berhenti di depan rumah Shafa untuk sementara waktu, dan masuk kepekarangan rumahnya.

Setelah itu, karna posisi yang kurang strategis, siapa pengendara mobil itu tidak dapat di tangkap kamera.

Adzlan menggeram dan meminta pak Satpam untuk memperlambat gerak rekaman saat awal awal mobil itu datang dan mencoba masuk kepekarangan rumah.

Saat mobil itu membelakangi CCTV, Layla mempause rekaman itu, dan memperbesar layarnya.

D 33 GA. Plat itu tertera sangat jelas pada layar monitor.

Layla membatu, ia menoleh pada Adzlan. "D-dega Dzlan ... gue inget ini plat mobil dia dulu." Adzlan menggila, tatapannya menggelap ia bahkan tak menghiraukan lanjutan ucapan Layla dan memilih langsung keluar dari pos satpam untuk kembali berlari ke rumah Shafa dan mengambil motornya.

"Gue ikut." Cegah Layla saat Adzlan memakai helm. Tak menjawab Layla, Adzlan justru menyerahkan ponsel Shafa.

"Ambil barang bukti di rumah ini sebanyak banyaknya, bikin laporan ke kantor polisi." ucapnya.

Setelah itu pemilik motor ducati hitam legam itu langsung menghilang dengan kecepatan tinggi.

oO○Oo

Head Over Heels | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang