Shafana Azalea

35.1K 2.8K 134
                                    

Yuqi as Shafa

Yuqi as Shafa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Here we go!



"Pak Budi ayo capcus!" sopir berumur itu lantas mengangguk cepat. Membukakan pintu penumpang untuk gadis imut ini.

"Terimakasi pa Budi," gadis itu tersenyum lebar, sampai ke matanya. Lucu.

Namanya Shafana Azalea, Gadis kecil dengan tubuh mungil, kulitnya putih pucat. Dengan rambut hitam sebahu dan bibir merah muda yang mengkilap karna lipbalm.

"Sama sama non," Pak Budi balas tersenyum. Selanjutnya mereka berangkat menuju sekolah baru Shafa. Di SMA Angkasa.

Mata Shafa terpaku pada jalanan jakarta di pagi hari yang masih asri dari polusi, kalo siang, beda lagi.

Getaran kecil di saku bajunya,membuyarkan lamunan Shafa. Sebuah panggilan vidio dari Layla dan Vanny masuk, dengan antusias Shafa mengangkatnya.

"Cie, bakal jadi anak Angkasa cie!" gurau Vanny langsung.

"Cie masuk SMA paling mehong se-Indonesia Cie!" timpal Layla.

"Cie, bakal jadi remahan kripik kaca cie!" ketiganya langsung tertawa kala Shafa menutup gurauan mereka dengan fakta.

Ini hari pertama mereka resmi menjadi siswi SMA Angkasa, SMA bertaraf international yang isinya bule bule lokal. "Udah lah, ketemu diLobby utama ya! See you."

Panggilan di tutup, saat mobil mulai memelankan lajunya, Shafa menurunkan kaca mobilnya setengah.

Bangunan megah nan mewah berdesign seperti kerajaan terpapang nyata di hadapannya.

"Gila," gumamnya sembari melangkah keluar dari mobil. 

Sebelum masuk lebih jauh, Shafa memutar tubuhnya dulu, tersenyum kearah pak Budi dan mengucapkan terimakasi. "pulangnya pak Budi gak usah jemput ya, kata papa dia mau jemput aku."

"baik non,"

"Shafa masuk ya pak, makasi." pamitnya, kemudian Shafa melangkah masuk ke pekarangan sekolah.

Ia mengambil card accsess  khusus untuk masuk.  Setelah menempelkan tanda pengenal itu Shafa digiring untuk memasuki sebuah ruangan kaca yang berisi layar monitor.

Disana Shafa diminta beberapa keterangan dan identitas diri. Dari mulai sidik jari, Vision mata, dan voice activition.

"Accepted!" 

Shafa tersenyum girang, kakinya dengan tegang melangkah masuk dan menjelajah lobby utama yang sangat besar. di bagian kanan dan kiri lobby terdapat mading elektronik berukuran besar, yang menampilkan beragam macam prestasi dan fasilitas istimewa SMA ini.

Head Over Heels | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang