Si heboh

5K 411 28
                                    

Happy readinggg ya'll

Shafa duduk di dalam troli belanja yang sedang di dorong Adzlan, mereka berkeliling supermarket mencari bahan makanan dan beberapa camilan untuk netflixan.

Selepas membersihkan lecet lecet di wajah Adzlan, mereka memang memutuskan untuk menghabiskan seharian kebersamaannya di rumah.

Shafa terdiam di rak minuman, menjangkau beberapa kaleng minuman bersoda dan memasukannya dalam troli. Adzlan sendiri sedari tadi hanya fokus mengutak atik rambutnya, mengepangnya menjadi 2.

"Jlan, yogurt boleh gak?" Adzlan manggut manggut. "Kalo jadi your girl boleh gak?" Goda Shafa.

Adzlan langsung nyengir, ia menyembunyikan wajahnya di leher Shafa. Kelewat salting dia.  "Sialan si bebep, makin jago ngalusnya." Shafa balas tertawa.

Shafa menangkap telinga Adzlan yang benar benar memerah. Ia menggeleng tak kuasa, "lu tuh kaya mangga mateng  tau," celetuk Adzlan tiba tiba, sambil menautkan jemari mereka.

"Udah harum, manis lagi." YAAAAHAHAHHA

Shafa terbahak kencang, menjadikan mereka pusat perhatian dadakan. "ASMSIQRWN!" gereget Shafa sampai cekikikan tanpa suara

Adzlan ngikut bengek. Ia menoyor kepala Shafa pelan, gemas sendiri melihat salting Shafa yang tidak di buat buat. "Bep, lu tau gak, ada satu peperangan yang bisa bikin kita terus berdampingan."

"Hah? Apaan?"

"Perangkat alat sholat di bayar tunai! SAH!"

Lagi lagi Shafa tertawa, pipinya langsung menyemburkan rona merah. ia memukuli dan menggigit lengan Adzlan gemas.

"Udah! Gue kalah! Udah! Nyerah. Jantung gue lemah," Ungkap Shafa penuh dramatisme

Adzlan megacak kecil puncak kepala Shafa, lalu menjewel pipinya gemas. "Gua sayang banget ama lu anjing!" Gereget Adzlan, membuat Shafa makin makin saja kehebohan.

Bergerak macam ikan yang kehabisan oksigen. "Merah yaa?" Tanya Shafa sambil menangkup pipinya. Adzlan mengangguk, namun matanya melotot.

"Bedarah!!!" Teriak Adzlan panik. Menunjuk perban di leher Shafa yang mulai berwarna merah. "Sakit gak bep? Perih gak?"

"Darurat! Darurat! Bang pintu darurat mana!!" Adzlan mendorong troli Shafa kencang kencang, menubruk beberapa rak kecil berisi mainan. "Abang!" Adzlan histeris, mengguncang tubuh penjaga kasir itu beberapa kali

"Emergency! Telpon 991! Eh 119! Eh 911!"

"Buru bang! Bego! Cewek gua bedarah!" Kehebohan Adzlan ini langsung membuat satu lantai di supermarket ini  memusatkan perhatian pada mereka.

Shafa sendiri, masih pusing. Di dorong sekencang tadi oleh Adzlan membuatnya oleng, dan mengaburkan sedikit penglihatan.

Adzlan menggeram kesal melihat respon penjaga di lantai ini sangat lambat. "Kirim helikopter ke tempat gue! Sekarang!" Adzlan memutus sambungan sepihak. Menitah asisten pribadi ayahnya untuk mengirimkan helikoptet ke tempat Adzlan sekarang

Langsung berbalik dan memeriksa keadaan Shafa, perban dilehernya sudah setengah warna berubah merah. Membuat Adzlan makin panik dan gemetaran.

"Gua gak papa Adzlan..."

"GAK PAPA GIMANA!" Bentak Adzlan, mencoba meraba perbannya "hadehhh," gumam Shafa lelah.

Belum lagi setelah itu Adzlan langsung membopongnya. Berlari cepat menuju lift dan menekan angka menuju lantai teratas gedung ini. "Kita ngapain sih?" Heran Shafa.

Beberapa detik berfikir. "Lu gak beneran bawa heli kan?!!" Adzlan tetap diam, enggan menyahut dan meladenin Shafa.

Saat lift terbuka, Adzlan harus naik 2 tangga untuk tiba di rooftop, Helikopter dengan warna putih tulang dengan logo Raflangkasa's sudah terparkir rapih disana

Dengan tiga pelayan serta dua pilot yang menyambut mereka dengan sigap 

Shafa menganga kebingungan, apalagi di saat jtu juga Adzlan langsung menaiki helikopter dan memberi perintah tak terbantah.

"Rumah sakit prima sekarang!"

______________________________________

...bersambung...

Adzlan Raflangkasa

Shafana Azalea Aditama
Layla almira raskara
Vanny putri orlando
Tiara arska adijaya
Ayana alicia eralstone
Raja adlentyo
Radhika adam jorip
Allrio ravki pratama
Galeaqila Wdyatmaja
Naufarya alphatana
Rayyan yazid
Ralland arphin maldrick
Alvaro ricky sanjaya
Dega rahadrian

•○•

Klik bintangnya! makasi :))

Hallo kaliann.. makasih buat supportnya.. makasih bintang sama komenannya😍😍
Sayang dech wakkwkwkw

..Komen next..

Rate cerita ajlansapa dong? Bole ga??

1/10 ?

Head Over Heels | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang