Bestie wkwkkwkwkwkwk
Gue lupa password lagi🤭🤭🤭🤭🤭So sorry ya ayang yaaaaa
Maaf yg nungguin lop yu segudang"Ini kok enak banget?!" Dengan mulut yang penuh siomay, Shafa menggeleng tak kuasa. Ini siomay terenak yang pernah ia coba.
Dari tekstur, rasa, bahkan bumbu kacangnya. Itu perfect. "Lo beli dimana?" Tanya Shafa penasaran.
"Itu kemaren Mami abis ke Palembang, terus bawain siomay." Penjelasan singkat Adzlan nampak aneh di telinga Shafa. "Kok palembang malah bawa siomay?? Harusnya kan pempek?"
Adzlan menaikan bahu nya tak tahu. "Waduh Waallahu'alam bep kalo itu mah." Shafa terkekeh kecil, menusukan satu buah siomay ke garpu, lalu menyerahkannya ke depan mulut Adzlan.
Adzlan yang tadinya sibuk mengupas apel terdiam, memandangi garpu siomay itu dan wajah Shafa. Bukannya memakan suapan Shafa, laki laki itu justru menutup mulutnya malu.
"Aduh si bebep🤭🤭" kurang lebih gini.
Shafa memutar matanya, lalu membuang napas kecewa. "Lo bisa gak semenit aja gak alay?!" Tanya Shafa. Adzlan tentu menggeleng dengan cepat, disertai cengiran khasnya yang ... lumayan ganteng, kata Shafa.
Tak mau melanjutkan suapannya pada Adzlan, Shafa kembali mengarahkan garpu berisi siomay itu kemulutnya. Tinggal sedikit lagi siomay itu akan masuk, namun Adzlan menggigit siomay itu lebih dulu di jarak 3 senti dari bibirnya.
"Katanya tadi buat gue?" Tanya Adzlan langsung.
Shafa yang masih berusaha memahami keadaan nampak linglung, matanya mengerjap beberapa, kali untuk menyadarkan hati dan pikirannya.
Tinnnn tinnnn
Suara klakson mobil yang saling bersahutan membuat perhatian mereka sama sama teralihkan.
"Adeekk, cinta gak selamanya indah deeekkk." Suara itu diputar dengan volume menggelegar.
Adzlan melotot kaget, saat teman temannya keluar dari mobil dan tersenyum lebar ke arahnya. "Ngapain lo pada?" Sarkasnya.
Yang lain tak memperdulikan, mereka hanya terpaku menatap Shafa yang memakai kimono tidur yang lucu dengan mulut penuh yang berisi siomay.
Niella nyengir, mengamit tangan Shafa sambil berucap. "Niella, pacar Adzlan." Shafa shock, begitupun Adzlan. Belum selesai rasa shock itu, tangan Shafa sudah direbut oleh Alisha.
"Gue Alisha, selingkuhan Adzlan."
Lagi, tangannya di rebut Ayana. "Kalo gue Ayana, mantannya Adzlan." Lagi tangannya di rebut oleh Tiara. "Kalo gue Tiara, tunangannya Adzlan."
Di rebut lagi tangannya, namun kali ini sepertinya akan menjadi yang terakhir. "Aku Aqila, istri sah nya Adzlan."
Shafa tergugu di tempatnya, menatap 5 perempuan cantik ini lamat lamat, lalu menggeser tatapannya ke Adzlan yang tengah mengunyah makanan dengan sorot mata malas.
Belum sempat Shafa berbicara, Adzlan sudah lebih dulu mengomando. "Kalo lo percaya, lo dongo bep." Sontak ucapan Adzlan itu membuat mereka tertawa kencang, tapi Shafa yang disini tidak paham apa apa nampak menggaruk belakang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels | END
Teen FictionIni kisah sekumpulan remaja SMA Angkasa kelas 10 ipa 1 "Inget bep! Lo tuh milik gue, gak akan ada yang bisa apalagi boleh milikin lo, selain gue. orang lo terlahir dari tulang rusuk gue." Adzlan Raflangkasa. Cowok selengan dengan paras tampan, senyu...