Ollaaa
Bestiesssss
Im backEhh guys guyss mau nanyaa dehh
Kl semisal Adzlan Shafa dibuatin versi AU alias alternatif universe di twtter pada mau ga???Komen dongg.
Aku tuh mikirnya pasti lucu banget, kalo kebucinan Adzlan di tuangin lewat room chat gtu wkwkkw, tapi bikin au tuh ribet banget anjayyy, adehh puyeng guaa mikirinnya
Makanya nanya dulu, pada mau gasie???
Biar ada smangat gtuu
WkkwkwkwkOkelahhh
Happy Readinggg ayangggSedang ada pertandingan persahabatan antara SMA Angkasa dan SMA Cakrawala. Acara ini di gelar setiap tahun nya sebagai perayaan ulang tahun sekolah yang bersamaan
Shafa sedang duduk di teras depan kelas, bersama Ayana dan Aqila, yang ikut sibuk melihat pemandangan lapangan utama yang ricuhnya luar biasa. Ia bergedik sendiri membayangkan lelahnya jadi anak osis yang bolak balik sedari tadi. "Coba lu bayangin kalo gue jadi anak osis?" Aqila menyeletuk tidak masuk akal
Ayana berdecih. "Ancur nih SMA kalo lu yang jadi OSIS nya!" Cibirnya yang disambung kekehan Shafa. "Bisa bisa anak bolos lu biarin, anak ngantin lu diemin, anak anak bikin masalah lu bodoamatin," tambah Shafa
Aqila nyengir membenarkan, menyelonjorkan kakinya lalu tidur lesehan dilantai. "Kalo ada Aa, bilangin yaa princess nya bobo,"
"Berakk!!" Sahut Ayana dan Shafa bersamaan, keki sendiri mendengar nama panggilan baru nya Aa untuk Aqila.
Tiba tiba ponsel Shafa berdering, senyumnya mengembang tertahan. Setelah menggeser tombol hijau kekanan. Ia langsung tersenyum lebar, kala mendengar suara bariton dari telponnya.
"Jangan turun ya bep, panas banget."
dibawah sana, Adzlan berdeham untuk menetralisir kebohongannya.
Ia melarang Shafa agar tidak turun bukan karna cuaca panasnya. Tapi karna terlalu banyak cowok cowok Cakrawala yang menggiurkan di mata.
"Lu ngapain di bawah emang?"
Shafa melongokan wajahnya di sela sela pembatas, seketika ia mengerjap, barisan cowok cowok mengenakan baju basket, cowok beralmameter, dan cowok cowok yang sedang memainkan bola...
Semua nya.. semuanyaaa.. tampan
"Gantengnyaa...." gumam Shafa tanpa sadar, matanya masih memokus pada kapten basket Cakrawala, tanpa sadar suaranya masih terekam ponsel dan terdengar di telinga Adzlan.
Cowok itu mendengus, buru buru bangkit dari duduknya.
"Weyy weyy weyyy!!!"
Heboh cowok itu, mondar mandir di pojok tribun panik, matanya mengeliling kearah lantai tiga. Mencari keberadaan Shafa.
"Mata! Mata! Jaga mata! Gua colok lu!"
Shafa tergelak ketika kesadaranya kembali, kicauan suara heboh dan panik Adzlan terdengar jelas. Ia terkekeh lalu berdeham
"Jlan! Yang kapten basket jlan! Ganteng banget anjing! Buruan mintain wa nya!"
Shafa menyengir ketika matanya bertubrukan dengan netra hijau di bawah sana.
Adzlan mencak mencak ditempat, menunjuk nunjuk Shafa dengan bibir mendumel.
"Bacot!!" Sarkasnya
Shafa ngakak, menggoda dan mencemburui Adzlan adalah hal paling lumrah dalam hubungannya, cowok cemburuan dan bucin level akut itu akan mencak mencak sendiri saat Shafa memuji cowok lain di depan nya.
"Gua mau turun! Ya?" Izinnya
Adzlan mendesis, mengalihkan panggilan telponya ke panggilan vidio, matanya mendelik tajam saat Shafa mengangkat panggilan vidionya.
"Lu tanding kan? Ya gua kan mau suport lu bego! Makanya gua mau turun!"
"Gakk boleehhh!!! Gak maoo!! Bep bodo! Lu diatas aja anjing!!" Geram Adzlan merengek
Shafa makin ngakak, ia berjalan menuju tangga, berniat menggoda Adzlan lagi.
"Demi ya bep! Sekali lu napakin kaki lu ke tangga gua ngambek bodo ini mah!"
"Yahh udah ditangga, udah otw turun! Gua kan mau dukung pacar bucin gua adzlannn masa gak boleh?"
Shafa menukar panggilan vidio itu menjadi kamera belakang, memperlihatkan kakinya yang bersiap turun tangga.
"Heh!! Shapaaa!!" Teriak Adzlan gemas
"Diatas aja! Gua gak butuh dukungan lu! Sumpah! Udah ikut tidur aja ama si neng!!"
Saking asiknya memperhatikan wajah merah padam Adzlan, Shafa kurang menjaga keseimbangan tubuhnya, kakinya terpeleset begitu menapak di tangga pertama yang ternyata baru selesai di pel
"Aduhh!!!!"
Ponselnya terlempar jauh, membekaskan suara kesakitan dan sesegukan Shafa.
"BEPPPP!!!"
Adzlan langsung berlari, menaiki tangga dengan terburu buru. Ia memelankan laju lariannya kala mendengar tangisan kecil Shafa. "Sakit banget... hiks.. ajlan.. hiks.."
Adzlan terkikik sambil mengangkat Shafa kedalam gendongannya "Nah kan mampus!!"
Shafa menyembunyikan wajahnya di dada Adzlan, malu rasanya, sakit tidak seberapa, namun suara tawa orang orang yang malah membuat sakitnya jauh lebih parah.
Adzlan membawanya masuk ke unit kesehatan, merebahkan tubuhnya dengan sangat pelan. Ia mengambil es batu dan alat kompres untuk mengompres kakinya.
"Pelan pelan," cicit Shafa, menahan rasa ngilu saat dinginnya es batu yang langsung menyentuh kakinya. Rahang Adzlan mengeras mengelus mata kaki Shafa yang berubah warna jadi ungu.
"Lain kali hati hati paham?!" Desisnya tajam, Shafa mengangguk patuh. Takut kalau aura Adzlan sudah sedingin dan sediam ini.
Ayana masuk, masih dengan gelak tawanya melihat keadaan Shafa sekarang. Ia tadi melihat persis semua yang Shafa lakukan. Ia juga melihat proses terjungkalnya Shafa
"Diem lu setan!" Ayana makin ngakak. "Lagian Oon banget, udah gua tereakin tu lantai tangga baru kelar di pel, malah budek!"
Adzlan masih diam, jemari nya sibuk mengusap pelan pergelangan kaki Shafa yang makin membengkak, ia mengambil minyak beraroma lavender, dan membalurnya lalu memijat pelan.
"Aishhh... aw.. pelan pelan..." ringis Shafa, membuat Adzlan mati matian mengontrol tekanan pijatnya. Rahang cowok itu masih mengeras. Ayana jadi ikutan tegang. "Ajlan kenapa??" Bisik Ayana
Shafa menatap Adzlan sekilas, "Cemburu," bisiknya terkikik. Sesaat setelah kata cemburu terlontar, Adzlan menekan kuat pijatannya. "WEYYY ANJJJJJJIING!"
"Gue denger!"
______________________________________
...bersambung...
Adzlan Raflangkasa
•
Shafana Azalea Aditama
Layla almira raskara
Vanny putri orlando
Tiara arska adijaya
Ayana alicia eralstone
Raja adlentyo
Radhika adam jorip
Allrio ravki pratama
Galeaqila Wdyatmaja
Naufarya alphatana
Rayyan yazid
Ralland arphin maldrick
Alvaro ricky sanjaya•○•
Klik bintangnya! Makaseeeh:"))
Next lagi ga?
Komen dulu jangan sider woiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels | END
Teen FictionIni kisah sekumpulan remaja SMA Angkasa kelas 10 ipa 1 "Inget bep! Lo tuh milik gue, gak akan ada yang bisa apalagi boleh milikin lo, selain gue. orang lo terlahir dari tulang rusuk gue." Adzlan Raflangkasa. Cowok selengan dengan paras tampan, senyu...