Holllsssskiii bepppssss
Apa kabsssssGimanaaa??? Ngebosenin gasih????
Bismillah nggak yaa
Soalnya ini bentar lagi nih
WkwkkwkwkHappy reading deh!
Lopyu ayangieee"Gue tidur Adzlan." Tekan Shafa meyakinkan. Heboh juga anak ini, dari kemarin malam mendiamkannya entah karna apa.
Ternyata karna Shafa yang katanya tidak menurut padanya, tidak istirahat dan begadang semalaman. "Abis lo chat itu gue langsung skin care an, abis itu cerita cerita bentar, terus tidur." Jelas Shafa
"Gue juga minum obat nyerinya, terus pas tengah malem kan kambuh tuh sakit perut gue, gue pakein plaster yang buat ngompres itu, yang dari lo. Ih enakan banget asli. Makasi ya." Sengaja Shafa mencari topik sekaligus perhatian.
Namun tak guna, Adzlan masih menutup rapat mulutnya. "Na! Gue kan tidur ya, jam setengah 3 gue tidur." Shafa mencari pembelaan.
Ayana yang masih mengumpulkan nyawa hanya mengangguk saja. Adzlan tetap diam, menatap matanya dalam. "Yaudah kalo gak percaya."
Awalnya Shafa ingin acuh, namun ketika mendengar Adzlan berdecak dan menggeser kursinya menjauh, entah kenapa itu membuat sensasi dalam diri Shafa panik.
"Udahan dong ngambek nyaa!" Kesal Shafa ujung ujung nya, sudah memakai cara halus dan lembut Adzlan tetap menolak permintaan maafnya
Salah Shafa memang, harusnya ia istirahat dan tidak begadang menuruti ucapan Adzlan hari itu. Tapi ya ... yang namanya sedang kumpul dengan teman yakan?
Sekarang lah akhirnya, cowok selengean itu mendiami Shafa, dengan wajah judeanya. Ia bahkan menggeser kursi dengan suka rela. Tanpa Shafa paksa seperti waktu itu.
"Masih ngambek gue!" Adzlan akhirnya bersuara.
Shafa kesal sendiri, akhirnya ia menggebrak meja. "Ah Bodolah gak peduli!" Gadis itu memilih keluar kelas membawa mukena untuk sholat dzuhur berjama'ah di masjid sekola.
Adzlan yang balik ketar ketir, membuang mimik wajah cool nya dan langsung mengejar Shafa keluar. "Bep! Ishh! Kok malah lo yang ngambek bep!" Teriaknya tak tahu temlat, dan tak tahu malu.
Dilihat kaka kelas, dan adik kelas sedang berlarian mengejar Shafa yang asik ngobrol dengan Amelia, teman kelas mereka.
Belum sempat Adzlan gapai tangan kecil itu. Shafa sudah ditelan keramaian tempat berwudhu khusus perempuan. Adzlan berdecak kesal, akhirnya ia memutuskan untuk berwudhu terlebih dahulu baru menemui Shafa lagi.
Selesai berwudhu, cowok itu berdiri di pintu pembatas antar laki laki dan perempuan. Yang ditunggu tunggu akhirnya muncul, Shafa dengan kulit putihnya yang makin bersinar sinar saat selesai berwudhu.
"Beeeeepppp...." gemas Adzlan memegangi kedua tangan Shafa langsung, tanpa sadar itu telah membatalkan wudhu mereka berdua.
Shafa menggeram marah "Lepas ga?!" Adzlan menggeleng. "Nggak mau! Nggak bep bercanda, sumpah! udah gak ngambek gue tadi gue cuman bergurau bep, bergurau!"
Shafa menarik nafas panjang panjang, lalu menghembuskannya kasar. "Yaudah kalo udah gak ngambek, Lepasin! Wudhu gue batal tolol!" amuk Shafa menggeplak kepala Adzlan begitu tangan nya terlepas.
Adzlan terkikik baru ingat, Shafa pun kembali memutar tubuhnya untuk mengambil air wudhu ulang. Sedangkan Adzlan? Laki laki itu langsung masuk kedalam masjid di pintu khusus laki laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels | END
Roman pour AdolescentsIni kisah sekumpulan remaja SMA Angkasa kelas 10 ipa 1 "Inget bep! Lo tuh milik gue, gak akan ada yang bisa apalagi boleh milikin lo, selain gue. orang lo terlahir dari tulang rusuk gue." Adzlan Raflangkasa. Cowok selengan dengan paras tampan, senyu...