Allllooooo
I came back
I hope u still hereKemarin aku hiatus, memang tanpa kabar sih, aku abis op .. habis itu kejar kejaran sama deadline tugas sekola, jadi bener bener gak sempet untuk skedar buka ni akun.
Jadi so sorry untuk yang nungguin mulu.
Bismillah abis ini gak terlalu sibuk banget, jadinta bisa up. HehehehehheMaap skali lagi ayang ayang kuuu
HAPPY READINGGG
THIS CHAPT 1425 WORD
SO HERE WE GO!“Bep besok dufan yuk?!”
Ajakan singkat yang tadi malam sempat Shafa tolak, nyatanya malah membuatnya bangun pukul 5 pagi, hanya untuk mencari outfit yang sekiranya cocok dan pantas untuknya.
“Aduh gue mending pake dress atau kulot aja ya sama croptop? Apa pake mini dress gitu?? Apa mending denim jeans gitu?” Kasurnya sudah penuh dengan berbagai macam pasang baju, lengkap dengan aksesoris serta sepatu yang sepadan.
10 menit berlalu, Shafa hanya bisa melihat dan tidak bisa memilih outfit mana yang kira kira akan ia pakai.
“Sasha!” Akhirnya Shafa meminta bantuan Alisha untuk memilihkannya. karna temannya itu model majalah, sudah pasti ia lebih tahu fashion dari pada dirinya.
Suara erangan khas bangun tidur membuat Shafa merasa tidak enak sebenarnya, namun dari pada ia nanti tidak menemukan jalan keluar kan?
“Apan fa?”
“Bantuin milih outfit,” Shafa mencicit menjawabnya. Alisha mengalihkan panggilan telepon itu, menjadi panggilan video.
Shafa langsung mengarahkan kameranya pada masing masing outfit agar Alisha dapat menilainya dan memberi tanggapan.
“Okey first of all banget, ini acara formal apa bukan?”
“Ngga, bukan formal kok.”
“Okey next nya ini acara indoor atau outdoor?”
“Outdor si jatohnya,”
“Okeyy kalo not formal dan outdoor terus pagi gini sih gue nyaraninnya crop top garis garis yang ballon hand, terus di match sama rok item, sepatunya lo boleh pake sneaker atau slop sandal biasa juga masuk sih ini, tasnya yang simple aja."
Shafa tersenyum, merasa puas dengan saran dan masukan Alisha. outfit simple ini memang akan terlihat sangat nyaman untuk berkelana di dufan seharian. “Okeyyy makasi banget ya sha, sumpah gue tuh dari tadi bingung bikin mix and match yang cocok.“
Alisha terkekeh pelan, lalu bertanya untuk menuntaskan rasa penasarannya. “Mau kemana lo? Tumben banget pagi pagi gini dah nyari outfit.”
Wajah kaku Shafa langsung terlihat ketika Alisha mengajukan pertanyaan seperti itu. di sebrang sana Alisha sudah bisa menebak kemana sebenarnya Shafa akan pergi dan dengan siapa.Tawa tak tertahan Alisha membuat Shafa menurunkan bahunya dengan lemas, sambil menundukan kepala dari kamera ponselnya.
“Fa …. Fa … Makan tuh denial fa!”
Lagi Alisha tertawa, lalu memilih menyudahi panggilan untuk mengurangi rasa malu Shafa.
“Yaudah have fun yaaaaaa ahhahaha!”
Telepon di tutup, Shafa tergeletak ke lantai. Ia menatap langit langit kamar sambil berpikir. “Iya juga yaa …. Gue ngapain bangsat?! bangun jam 5 cuman gara gara nyiapin outfit buat nanti pergi sama si kunyuk?” Misuh Shafa pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels | END
Teen FictionIni kisah sekumpulan remaja SMA Angkasa kelas 10 ipa 1 "Inget bep! Lo tuh milik gue, gak akan ada yang bisa apalagi boleh milikin lo, selain gue. orang lo terlahir dari tulang rusuk gue." Adzlan Raflangkasa. Cowok selengan dengan paras tampan, senyu...