"Obat nyerinya jangan lupa diminum. ini kompres perut, gue udah nanya dokternya mami katanya aman. Jadi kalo perut lo nanti sakit tempelin ini aja bep, tapi jangan nempel langsung di kulit ya."
"Terus ini coklat, buat naikin mood." Shafa tergugu, berdiam diri karna tak tahu harus berbuat apa.
Adzlan tau ini jatah bulanannya, laki laki itu bahkan sudah mempersiapkan semuanya tanpa Shafa minta.
"Dzlan ... " belum sempat Shafa melanjutkan ucapannya, tiba tiba gerbang rumahnya terbuka, teman temannya sudah mulai berdatangan. Rencananya malam ini mereka akan girl's time. No boys and no rules.
"Ngerusuhnya di rumah cewek gue mulu! Gak modal lo pada!" perkataan Adzlan tadi sontak mendapat kan balasan.
"Whooooo! Cewek gue, cewek gue. halu!" balas Tiara pedas, melewati Adzlan sambil membawa tumpukan chiki yang sudah mereka beli.
"Elo yang balik sono! di rumah Shafa mulu! Gak punya rumah lo!" sinis Ayana, membalikkan ucapan Adzlan dengan pedas.
"Mampus!" girang Niella.
Sedangkan Adzlan? Ia memilih mengusap dadanya prihatin. Salah memang melawan kumpulan gadis bar bar ini sendirian.
"Lo jangan begadang lo bep!" Ancam Adzlan, ketika Shafa sudah di tarik masuk dengan paksa oleh Alisha dan Layla "Woi! Jangan gak tidur lo pada! Kasian ayang gue, butuh istirahat!"
blam. Pintu di tutup kencang, ucapan Adzlan sama sekali tak di hiraukan.
"Anjing emang pada batu banget tuh cewek!" Adzlan memutar tubuhnya, dan bertemu dengan Vanny juga Aqila.
"Neng! Shafa lagi dapet itu, tadi lagi mode softie banget, lo kalo bercanda apa gimana jangan keterlaluan ya? hati hati. Jangan pada gak tidur juga, besok senin ada ujian." selepas menyampaikan pesan itu, Adzlan benar benar pergi. Tidak ingin mengganggu ritual mereka tiap malam minggu.
Aqila dan Vanny mengedipkan mata dua kali, keduanya saling bertatapan. Mereka heran dan terkejut akan dua hal yang berbeda.
Aqila terkejut karna ini kali pertamanya laki laki itu bisa memperhatikan suatu hal, sampai sedetail ini. Sedangkan Vanny terkejut karna mengetahui fakta, bahwa Adzlan mengingat jatah bulanan Shafa dan keluhannya dengan sangat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels | END
Teen FictionIni kisah sekumpulan remaja SMA Angkasa kelas 10 ipa 1 "Inget bep! Lo tuh milik gue, gak akan ada yang bisa apalagi boleh milikin lo, selain gue. orang lo terlahir dari tulang rusuk gue." Adzlan Raflangkasa. Cowok selengan dengan paras tampan, senyu...