sinopsis

6.1K 487 20
                                    

Olllaaaaaaa
Aku up lagiii

Shafa membanting semua skincare di meja riasnya, pagi pagi buta mobil lamborghini hitam di gerbang depan mengklakson rumahnya puluhan kali. "Susah emang! Pacaran ama orang sinting tuh susah!" Geramnya

Berjalan menuju balkon, lalu membuka pintunya. "Brisik bego!" Teriaknya dalam sekali tarikan nafas. Entah terdengar atau tidak.

Setidaknya ia telah berusaha menghentikan kelakuan edan si bucin pagi pagi ini. Adzlan turun dari mobil, sudah mengenakan seragam wajib SMA Angkasa, lalu menaruh jas hitam itu kepundak. "Ibu negara! Bukain calon menantu dong!"

Shafa mengusap wajahnya lelah, ia memilih mengabaikan saja. Terserah! Intinya terserah Adzlan...

15 menit di perjalanan, Akhirnya mereka tiba. Basement parkiran Angkasa ada di lantai paling bawah, Adzlan memarkirkan lamborghini nya di tengah puluhan mobil mobil mewah lainnya.

Ada kafe, mushola, serta tempat istirahat di ujung basement ini, tempat itulah yang sering di jadikan tongkrongan kakak kelas, untuk membenarkan make up, bolos, dan lain sebagainya.

Alih alih membolos dan melakukan hal di luar kelas, Shafa justru memilih seharian full waktu sekolah berada dalam kelas, bersama teman temannya.

Berkumpul dan tertawa, makan bekal bersama, gibah saat freeclass, konser dan melakukan hal bar bar lainnya.

Adzlan membukakan pintu, meraih jemarinya dan dituntun keluar. Pemandangan seperti ini bukan hal tabu lagi bagi seluruh anak Angkasa, Di jadikan primadona dan ratu oleh Adzlan. Mereka hanya berbisik iri penuh dengki

"Napa matanya? Minta di colok?" Sewot Adzlan, membuat segerombolan perempuan yang memperhatikan mereka langsung kabur.

"Shafana Azalea Aditama! Pacar sekaligus calon tunangan, sekaligus calon ibu dari anak anaknya Adzlan Raflangkasa!" Shafa melongo mendengar suara menggelegar Adzlan, ini basement!

"Yang gangguin apalagi sok sok godain... tinggal pilih aja mau kanan apa kiri!" Ancam Adzlan menunjukan 2 kepalan tangannya ke udara

"Kanan jahanam, kiri padang mahsyar!"

"Ampun bang!" Mobil Ayana hampir menyerempet Adzlan.

"Ampun bang jago!!!" Vanny ikut menimpali

Shafa tertawa, Adzlan ikut tertawa. Ia merangkul pundak Shafa, memasuki lift menuju kelas mereka. Karna beberapa menit lagi akan bel

Tiba tiba seorang anak laki laki yang membawa beberapa buku, menghampiri Shafa, Lalu menyapanya dan mengutarakan keinginannya, untuk belajar kelompok bersama.

"Nanti ngerjain tugas kelompok ya fa? Dimana ya kira kira?" Tanya cowok itu lagi, tanpa memperdulikan Adzlan yang sudah mendelik tidak suka padanya

"Dimana kek! Ngapa nanya cewek gue? Caper banget!" sindir Adzlan membuat Shafa menoyor kepala Adzlan

"Diem lu gausah bacot! Dirumahnya Ayana aja do," usul Shafa, pada anak cowok yang satu kelompok dengannya

"Oke fa, sorry ganggu." pamit cowok itu

"Emang ganggu!" balas Adzlan sinis, Shafa menanggapinya dengan gelengan saja

"Berani lu modusin cewe gue, abis lo nanti pagi!" Teriak Adzlan membuat langkah laki laki itu tercekat. Dia jadi takut, ancaman Adzlan seperti betulan. Nada suaranya pun dingin dan memberi peringatan.

"Sekarang aja pagi dungu! Lagian dia cuma nanya tugas, gue sekelompok! Dasar gila!"

"Gausah didengerin do! Emang agak korslet otaknya, maklumin aja.." Shafa menimpali

"Dih ngebelain! Mau selingkuh tuh."
Shafa sudah tidak heran dengan sifat posessive makhluk ini, sebelum memiliki hubungan saja Adzlan berkali kali menonjok cowok yang berusaha mendekatinya.

Mendepak mundur, kakak kelas yang berusaha memodusinya, mengklaim Shafa sebagai miliknya.

Emang gila!

"Dih gitu! Baperan! Nuduh nuduh lagi, entar gue selingkuh beneran, mewek!" sindir Shafa

"Jelaslah mewek!" Adzlan malah jujur dan memperjelas, Shafa kembali tertawa mendengan pengakuan Adzlan

"Bep! Inget ya! Lo tuh milik gue, ga ada yang boleh apalagi bisa milikin lo selain gue, sampe kapan pun tetep begitu. Orang lo terlahir dari tulang rusuk gue ko!" Adzlan berujar sombong

Pletakk

"Goblok! Ga ada sejarahnya tulang rusuk lo bakal jadi gue, orang gue terlahir dari malem pertama nyokap ama bokap gue ko!"

oO○Oo

Satu minggu berlalu. hubungan yang masih awet awetnya, diisi candaan, tawa dan hal hal berbau romansa. "Geli lu goblok! Sok sok gombal," ejek Shafa melihat Adzlan yang berjongkok lalu memegang cangkir berisi coklat panas

Shafa tidak suka bunga, ia alergi serbuk nya. Maka dari itu Shafa mengancam Adzlan untuk tidak membelikan bunga atau semacamnya lagi, sebagai gantinya bawakan saja coklat panas. Dan Adzlan melakukan itu. ia sekarang tengah berlutut dihadapannya, menyerahkan cangkir berukir foto Shafa sedang tersenyum

"Bebepnya papiw! Happy anniversary yang ke satu minggu!" Shafa terbahak bukan main. Kan Shafa bilang juga apa? Adzlan itu spesies makhluk yang alaynya sudah tingkat akut.

Masa anniv satu minggu aja di rayain?

"Yaallah dzlan dzlan..." Shafa masih tertawa hebat, Membuat Adzlan ikut menyengir

"Seminggu aja di anniv-in, gimana sebulan? setahun? Sepuluh tahun? Seabad? Hahahha ga kebayang" tutur Shafa masih dengan tawanya

Adzlan ikutan tertawa. "Ya jelas harus di rayain lah! buat gua, jangan kan seminggu. Sehari bareng lu aja kayanya harus dirayain" jujur Adzlan sambil terkekeh memberikan cangkir yang sudah di design ada gambar Shafanya lalu cangkir itu bertuliskan

Adzlan's

Yang ketika Shafa tanya artinya apa? Membuat rona dipipinya menyala.

"Artinya kepunyaan adzlan"

Shafa tertawa untuk menutupi rona di pipi dan debaran jantungnya yang menggila.
"Dasar bucin!" Maki Shafa sambil tertawa.

Adzlan ikut tergelak
_

_____________________________________

...bersambung...

Adzlan Raflangkasa

Shafana Azalea Aditama
Layla almira raskara
Vanny putri orlando
Tiara arska adijaya
Ayana alicia eralstone
Raja adlentyo
Radhika adam jorip
Allrio ravki pratama
Galeaqila Wdyatmaja
Naufarya alphatana
Rayyan yazid
Ralland arphin maldrick
Alvaro ricky sanjaya

•○•

Klik bintangnya! makasi :))
Komen dong! Semangat tau kalo baca komen, kalo semangat mood gua naik

Head Over Heels | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang