10.

54.7K 3.6K 103
                                    



Tandai typo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandai typo!!

○■○

Bayu duduk di ruang santai yang sering di pakai anak dan istri nya menghabiskan waktu, tawa anak nya cerewet istrinya, ada di sini.

Hati Bayu seperti du meremas sangat sakit dan sesak, bahkan baru tadi pagi ia mendengar kegaduhan di rumah nya yang di sebabkan anak gembul nya.

Bayu melirik selembar kertas yang terletak dimeja di hadapan nya membaca lagi isi surat menyakitkan itu.

Istri dan anak nya meninggalkan nya sendirian di rumah sebesar ini, tidak ada kehidupan, Bayu bertanya-tanya apa ini yang di rasakan anak nya sebelum ia menikah dengan Sia seketika Bayu merasa sangat tidak berguna, selama ini anak nya sangat kesepian.

Sepi...

Hampa....

Sendirian....

Merindu.....

Merasa bersalah itu yang ia rasakan saat ini pada anak dan istri nya, terutama pada anaknya Nana, Oksana Kusuma Sanjaya anak kandungnya, yang ia abaikan, yang ia nomor dua kan bahkan Bayu kesampingkan demi pekerjaan yang tidak ada habis nya.

Bahkan Bayu tidak tau tumbuh kembang sang anak, sedari dulu ia sudah serahkan mengurus anaknya pada sang Mama dan pengasuh.

Bahkan Bayu tidak tau apa yang di sukai Nana apa yang di gemari anak nya, Bayu pikir materi sudah cukup untuk membuat anaknya bahagia.

Tapi ia sadar uang saja tidak cukup untuk membahagiakan anaknya, anaknya butuh dirinya, butuh mamanya, setelah mendapat mama yang baik anaknya masih belum bisa memiliki sang papa, Bayu merasa menjadi orang paling tolol.

Dalam hening tiba-tiba suara pasan masuk dalam handphone yang berisikan voice note dari sang istri

"..de ngomong ke papa" suara sayup-sayup Sia menuntun sang anak berbicara di seberang telpon sana

"Papa!!! Dede maa mama-na dah sape, anti klo keljana dah beles papa usul yah... dada Papa" suara sang anak terdengar riang di seberang telpon sana

Bayu meraih Surat yang di tinggalkan Sia

¤¤¤

Asalamuaium... a'

Maaf pergi tanpa izin..
Tapi ini keputusanku seorang istri yang merasa ada hal tidak benar di keluarganya.

Bayu menarik napas dalam seakan tidak sanggup lagi membaca kelanjutan surat yang ia pegang...

Akhirnya aku sadar a' memang benar katamu a', kita tidak bisa memiliki anak dalam keadaan seperti ini, mungkin Nana saja sudah cukup bagimu a' tapi salah kah aku ingin memiliki nya dari rahimku sendiri.

Mama Papa & Nana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang