Tandai typo!!
○○○
Tiga puluh menit berlalu Sia sudah berkutat di bapur dengan mulut masih megerutu atas apa yang merusak paginya. biar saja Bayu Kebingungan Mencari Handphone nya suruh siapa menyimpan Handphone yang dapat terjangkau oleh dirinya.Masa bodo isi dalam Handphone yang terdapat banyak kontak kolega-koleg Bayu Sia tidak peduli.
"awas aja kalo beneran selingkuh aku tinggal kamu A" gerutu Sia "Jangan harap kamu bisa liat aku sama anak-anak lagi" lanjut Sia
Tangan Sia dengan brutal memotong-motong wortel sampai-sampai wortel yang di potong terlempar ke segala arah karna tekanan pisau yang terlalu kuat
Berdoa saja supaya pisau itu tidak melukai tangan ibu hamil itu, tolong siapapun selamatkan Bayu supaya selamat dari amukan macan Sia.
○○○
Di lain tempat si anak gembul sedang menggeliatkan tubuhnya yang terasa tidak nyaman karna tidur beralaskan karpet yang menurut tubuhnya begitu tipis.
Dalam posisi tengkurap wajah di miringkan di atas bantal matanya terbuka namun nyawanya belum terkumpul, mengerjapkan matanya berkali-kali mencerna situasi dan kondisi
Di depannya terdapat badan besar yang Menghalangi pandangannya meneliti sekeliling.
Mengerutkan hidung yang terasa gatal beberapa kali, di gerakannya jari telunjuknya kearah lubang hidung di korek lah hidung gatal itu dengan hikmah tanpa gangguan dengan napas yang begitu memburu karna tersumbat jari gembul diri sendiri
"Penen Yuyu" gumam anak macan dengan tangan masih sibuk mencari upil, dengan tanpa dosanya dia tempelkan telunjuk yang terdapat upil itu ke lengan sang papa dengan cantiknya upil itu berpindah tempat
"Mama Dede mana ya?" Bangun dengan gaya yang tidak cantik ya Nana bangun dengan mengangkat pantatnya sampai dalam posisi menungging bertumpu pada lutut lalu baru lah kakinya di tapakan dan di susul tangan dan kepala sungguh ekstrem anak bu Sia ini.
"MAMA... dede penen yuyu!!" teriaknya setelah bisa berdiri tegak
Dung...dung...
Mata Nana Melebar "MAMA!!! E.EES DUN-DUN MAUUUUU!!!" bibir Nana mengerucut dengan kaki mulai mencari sang mama. melupakan keinginan awalnya untuk menyusu
"MAMA!!! di mana?? Dede mo beli es dundun!!!" Cari Nana
Karena tidak menemukan sang Mama Nana berbalik menuju sang Papa yang masih tidur tengkurap di injaknya punggung sang Papa lalu Nana duduk dengan tidak berprik kebapakan di punggung Bayu dengan sekali hentakan mendaratkan bokong nya "papa bangunan!!!"
"Settt..." Bayu meringis, bagai mana tidak meringis jika ketika kamu tidur beban berat sudah bertengger di punggung lebar Bayu.
Sekuat-kuatnya Bayu jika di ganggu pada saat tidur pasti akan terkejut juga.
Dengan cekatan Bayu memegangi sang anak yang duduk di punggungnya lalu perlahan Bayu memutar tubuhnya tanpa memindahkan Sang anak dari atasnya.
Duduk Nana sekarang sudah berpindah yang semula di punggung sekarang berpindah duduk di perut Bayu dengan kedua tangan bertumpu pada dada sang Papa.
"Papa!!" Nana memukuli dada sang Papa berkali-kali agar Sang Papa tersadar
"Emmm?" Bayu menutup matanya menggunakan lengan menghalau cahaya masuk pandangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Papa & Nana (End)
RomanceIni tentang aku Sia Salita yang menikah dengan duda satu orang anak Dari hasil perjanjian antara orang tua yang terputus karna si pria yang menikahi wanita lain, laki-laki itu adalah Bayu Kusuma Sanjaya Namun beberapa tahun kemudian perjanjian itu...