Tandai typo...
●○●
POV SIAPagi ini aku bangun lebih pagi dari biasanya, dengan posisi tidur membelakangi A Bayu.
Setelah obrolan tadi malam yang harus nya aku dan a Bayu membuat adik gembul lucu untuk Nana, harus berujung dengan perdebatan tentang anak.
Aku kira tujuan kami menikah sama, selain untuk membangun cinta, anak pun termasuk dalam rencana pernikahan kami.
Ternyata semua itu hanya rencana masa depan yang hanya aku inginkan tapi bukan yang a Bayu inginkan, sepertinya hanya aku yang mulai mencintai a bayu satu paket dengan anak nya dengan sepenuh hatiku tidak ada yang bisa menggantikan si gembul di hatiku.
Namun tidak bolehkah aku menginginkan anak yang berasal dari rahimku sendiri? Aku ingin merasakan ada kehidupan di rahimku, ngidam, melahirkan aku ingin merasakan itu semua.
Semua pertanyaan negatif timbul di pikiranku
apakah a Bayu tidak mencintaiku?
Apakah a Bayu menikahiku hanya untuk memenuhi kebutuhan nafsu nya?
Apa a Bayu hanya menuruti papa dan Mama untuk menikahi nya?
Apakah a Bayu menikahinya hanya untuk mengurus anak nya saja?
Apakah aku tidak pantas memiliki anak?
Pikiran-pikiran jelek itu selalu timbul di pikiran ku setiap saat, sengaja aku abaikan namun malam ini semua pikiran-pikiran itu timbul dan menumpuk di kepala ku, membuat kepalaku sangat sakit sekarang rasanya aku tidak ingin melakukan apapun.
Aku melirik pinggang ku yang dilingkari tangan besar berotot dan berurat, jika saja mood ku tidak buruk, aku pasti akan senyum-senyum tidak tentu karena sebuah tangan yang merangkuhku posesif, setelah perdebatan semalam aku langsung tidur membelakangi a Bayu tanpa mau mendengarkan penjelasan nya, aku mendiamkan nya semalaman. Aku tau semalaman a Bayu tidak bisa tidur karena harus menahan sesuatu,
Harusnya tadi malam menjadi malam panas penuh gairah untuk kami, karena aku dalam mode marah semalaman jadi aku tinggalkan tidur dengan posisi membelakangi a Bayu ditambah menggunakan gaun tidur sexy yang membuat a Bayu tidak tahan. Masa bodo dengan kebutuhan biologis nya sekali-kali a Bayu harus di kasih pelajaran supaya bisa berpikir lebih jernih.
Aku menyingkirkan tangan nya yang ada di pinggang ku lalu aku beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh dan mengambil air wudu nyata nya diriku tidak bisa bermalas-malasan ada anak cantiku yang membutuhkan sarapan.
***
Sekarang aku berkutat di dapur untuk mempersiapkan makanan untuk Dede ahhh... untuk bapak nya juga sih mau tidak mau
Suara langkah kaki terdengar dari arah tangga, tanpa melihatpun aku sudah tau siapa pemilik suara sepatu itu.
"Pagi.." sapa a Bayu dengan suara berat
"..."
Aku tidak ada niat untuk membalas sapaan nya, tanganku meraih gelas dan membuatkan a Bayu secangkir kopi.
Dari balik punggung aku bisa merasakan mata tajam a Bayu menatapku yang tidak membalas sapaa nya dan tidak sekalipun melirik pada nya
Aku simpan secangkir kopi di depan nya lalu kembali ke depan kompor untuk mengaduk nasi goreng.
Aku merapihkan meja makan dengan segala jenis makanan dan mengambilkan nasi goreng di piring a Bayu, dalam diam, semarah apa pun diri diri ku,
Walaupun aku marah padanya tapi aku masih sadar atas kewajiban kusebagai seorang istri
"Mau kemana?" Meliaht aku yang berjalan menuju kamar atas "kamu gak makan?"
"Aku akan membangunkan Nana" ucap ku tanpa menoleh
"Temani aku makan" a Bayu meminta
"Makan sendiri kamu udah dewasa" jawabku dingin
***
"Cup...cup...cup... sayang bangun dong udah pagi " aku menuruni tangga dengan Nana di gendongan ku setengah tertidur bersandar di pundak
Dari bawah a Bayu belum menyentuh makanan nya, aku pura-pura tidak peduli
"Kata nya mau temenin mama ke pasar" aku menepuk pantat bulat nya yang berat karna diapers nya sudah penuh.
"Pasar?" Nana mengangkat kepalanya dari pundakku
"Ia pasar"
"Mama beli mambak pasar??"
"Iah mama beli martabak di pasar"
"Es campul juga?" Tanya anak ku lagi
"Heem" anggukku
"Ikan juga?"
"Heem"
"Mau!!!, Mama beli ikan cupeng mama!!"
"Hah cupeng?, cupang kali sayang"
"Ia mama itu!!! kaka punya cupeng dede ingin cupeng juga, walna yellow, kata kaka belina di pasal abang-abang"
"Ok!!! kita berdua ke pasar seneng-seneng, khusus hari ini kita beli apa aja yang dede suka!!!
"Gis tim mama?!!" Seru Nana
"Ia Girls time!! Hanya mama sama dede"
"Papa da ajak??" Tanya anak ku mungkin dia merasakan Papa nya yang di abaikan oleh ku
"Papa kerja sayang" jawab ku
"Hemm ok. papa kerja telus da pernah ikut gis tim, papa ok da ikut?" Tanya Nana prihatin "papa da sepina kelja telus?"
Aku dan a Bayu terhenyak mendengar nya, aku yakin pertanyaan Nana telah mencubit perasaan a Bayu.
A Bayu yang dari tadi hanya menjadi pendengar, raut wajah nya berubah tidak biasa, mendengar pertanyaan putri nya, aku hanya bisa diam menunggu respon a Bayu atas pertanyaan anak nya.
"Apa papa boleh ikut?" Tanya Bayu, menyadari telah kehilangan waktu nya untuk keluarga, apa lagi anak nya, apa lagi sampai diberi pertanyaan seperti itu.
"BOLEHH!!!! Boleh kan mama??!"
"Boleh klo papa gak sibuk" jawabku sambil memindahkan nasi goreng kedalam piring Nana "yaudah dede makan dulu, abis itu mandi"
"Kan udah mandi mama?"
"Sikat gigi sama cuci muka bukan mandi sayang"
" tapi air-na udah sentuh dede mama, dingin-na mama"
Tbc.
Tandai typo!!
Ps. Kalian bisa membaca cerita dede duluan di Karyakarsa
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Papa & Nana (End)
RomanceIni tentang aku Sia Salita yang menikah dengan duda satu orang anak Dari hasil perjanjian antara orang tua yang terputus karna si pria yang menikahi wanita lain, laki-laki itu adalah Bayu Kusuma Sanjaya Namun beberapa tahun kemudian perjanjian itu...