Ini tentang aku Sia Salita yang menikah dengan duda satu orang anak
Dari hasil perjanjian antara orang tua yang terputus karna si pria yang menikahi wanita lain, laki-laki itu adalah Bayu Kusuma Sanjaya
Namun beberapa tahun kemudian perjanjian itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tandai typo!
●●●
MAMA HUAAA !!!"
Nana terperanjat dari loncat-loncatnya lalau berlari kearah sang Mama
"Astagfirullah" Sia kaget karna sang anak berlari kearah nya dengan tubuh yang gemetar ketakutan, berdiri di belakan Sia dengan tangan terulur ke atas
"Mama huaaa hikk..hikk"
"Heii kenapa nak?" Sia mengangkat tubuh gembul Nana membersihkan airmata yang menggenang di pipi tembamnya
Sia heran kenapa dengan anaknya ini, baru saja tadi berjalan riang dan ceria seketika histeris minta di gendong dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Sia
"Huuuu hikk mama ada hontu huaaa!!" Suara Nana semakin tinggi
"Hantu? Hantu giamana sayang, pagi cerah bgini masa ada Hantu sayang" Sia mengusap-usap punggung Nana dan menyamankan gendongan agar lutut Nana tidak menekan perutnya
"Itu mama, di sana hontunya" tunjuk Nana kearah sawah yang di mana di tengah sawah ada orang-orangan sawah yang di dandani Semirip mungkin dengan manusia
"Astaga itu namanya orang-orangan sawah sayang, kalo bahasa sunda nya mah tangtawing bisa juga di sebut bebegig" ujar Sia
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Takut wing-wing mama huaaa ada sualana hek hekk gitu sualana kaya hontu!" adu sang anak
"Itu bukan suara hantu, itu suara kaleng sayang di simpen di dalem orang-orangan nya"
"Buat apa mama ada olang sawah di sana tasian panasan ma huaa hik..hik..? " Tanya nana takut-takut dengan posisi kepala masih di ceruk leher Sia
"Buat mengusir hama padi sayang, serta burung biar padinya tidak di makan, kalo ada orang sawah kan burungnya takut" jelas Sia
"Gitu ma?" Nana menegakkan kepala memandang sang mama penasaran dengan tangan menungkup wajah Sia lalau mendekatkan bibirnya pada bibir Sia, kedua ibu dan anak itu jika berbicara bibir mereka akan saling bersentuhan entah lah mereka itu selalu begitu
