44

32.3K 2.8K 274
                                    

Tandai typo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandai typo!!

●●●


Setelah O'om Kurir pulang Nana di temani Sang Papa bermain drum, walaupun permainan Nana lebih ke asal pukul tapi bayu tetap setia mendampingi sang anak

Menurut Bayu tidak apa anaknya mencoba segala alat musik, nanti dengan berjalannya waktu Nana akan menemukan minat dan cita-citanya sendiri

Bayu dan Sia hanya harus mendampingi sang anak sampai semua cita-cita Nana ter capai

"Dede mainnya pelan-pelan nak?" sia membawa semangkuk buah mangga yang sudah di potong dadu

"Main dlum selu mama!!!" Nana membuka Mulut dan melahap buah Mangga yang di sodorka sang mama, kembali sia menusukkan garpunya dan menyuapi Sang suami

Berlanjut sia duduk di sebelah bayu di peluknya sia dari pinggir lalau di cium Pipi tembam sia beberapa kali sampai timbul kemerahan karna terlalu di tekan gemas oleh bayu

"Kenapa sih a?" Sia merasa aneh dengan sikap bayu

"Makasih sayang" Bayu semakin mengeratkan pelukannya dan menciumi pipi Sia brutal

bukan mencium lebih ke mengduselkan hidung mancung sih apa lagi bulu-bulu halus di sekitar rahang bayu menambah sia semakin kegelian

"Makasih apa?" Tanya sia dengan tangan sibuk mencocol mangga manis dengan Sambal trasi yang ia bawa terpisah, seperti nya mengidam aneh Sia belum berakhir batin bayu,

bayu sudah memasukkan tangannya ke dalam perut Sia bersentuhan langsung dengan perut buncit Sia

"Makasihs udah jadi mama nya dede" bayu teringat pada kejadian tadi sebelum karyawan nya pulang dengan berani sang anak mau berbagi barang pribadi miliknya tanpa di minta, bayu yang mendengar saja langsung tersentuh dengan Sikap sang anak, Nana tidak akan begitu jika Sia tidak mendidik anaknya dengan baik

Bahkan Nana mau berbagi cemilan kesukaannya untuk anak karyawannya

"Mama buna kasih ini buat mam di lumahna" tunjuk Nana pada toples emping, kripik pisang, singkong dan donat yang memang selalu ada di dapur rumah Sia

"Kamu kenapa A?, tumben banget manja bgini?" Sia mengusap lengan bayu yang melingkar di pundaknya

"Bersyukur aku punya kamu sayang"

"Aku lebih-lebih bersyukur punya kamu dan dede" Sia menempelkan pipinya di wajah bayu yang di sambut bayu dengan mengeduselkan hidungnya di pipi tembam Sia

Sia hanya bisa menikmati ke majaan sang suami, jarang-jarang kan Bayu manja seperti ini apa mungkin hormon hamil tidak hanya menyerang sia tapi menyerang suaminya juga entah lah

Bukan tanpa alasan sia berpikir begitu karna semakin bertambah usia kandungan nya sia sudah tidak merasakan mual pusing kepala, hanya mengidamnya yang belum berhenti di tambah bayu sekarang lebih banyak jajan jajanan pinggir jalan

Mama Papa & Nana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang