Minalaizin walfaizin ate🙏
Tandai typo!!
●●●
Sudah hampir dua puluh hari puasa Sia di kampung dan itu semua sangat lah menyenangkan apa lagi Nana dia benar-benar menjadi AKAMSI kulit nya saja sudah berubah kecoklatan gara-gara setiap hari bermain panas-panasan, kucing-kucingan lah, layang-layang lah dan bebebeledugan lah. Nana dan teman-teman nya cosplay menjadi tukang membangun kan sahur di sekitar rumah pada siang bolong.
Mana ada membangunkan sahur jam satu Siang "Mama Dede Nanti mau banunin sahul ya. Nanti dede mo pinjam makan-maakan nenek" masak-masakan memm? Ia panci ibu maksud nya mungkin.
sudah ada satu panci ibu yang menjadi hak milik Nana. Nana sendiri yang memilih panci nya sendiri. Asal kalian tau panci mana yang Nana mau?
Panci berwarna emas yang di pajang dalam lemari kaca kalian pasti tau jika fungsinya sudah berubah menjadi pajangan maka nilainya juga berbeda dan ibu mendapatkan panci itu dari hasil jastip kerabat ibu yang pergi umroh jadi bayangkan bagai mana ibu Stres nya mendengar permintaan sang cucu.
Ibu bahkan awal nya tidak terima panci nya di pukul-pukul menggunakan sepatula oleh sang cucu tapi mau bagai mana lagi setelah mendapat kan rayuan dari sang suami alias kakek kesayangan Nana yang pasti sebalik nya cucu nya pun akan lebih di sayangi oleh sang kakek
"Udah kasih aja nanti kita beli langsung ke tempatnya!" Awalnya ibu tidak sadar bahwa bapak mengajak ibu ke tanah suci. Ibu masih kukuh tidak mau menukar panci nya dengan apa pun tpi lama kelamaan ibu mulai sadar
"Maksud kamu apa pak?" Ibu menghampiri bapak yang duduk menonton tivi di ruang tivi
"Ia kamu mau yang nginep seminggu apa sebulan?" Tanya bapak santai
Maksud baba ibu mau pergi muroh apa naik haji Sia dan Bayu yang mendengar bapak mengutarakan niatnya tersenyum
"Ya mau yang sebulan lah pak" jawab ibu semangat
"Yaudah panci nya kasih ke cucu kamu" titah bapak
"Yaudah nak kasih aja sama si buled pancinya" senyum masih tersirat di wajah ibu
●●●
"Dede!!! Ko ini bakwan mama berantakan" Teriak Sia yang baru saja mematikan kompor dan pergi ke meja makan di sana sudah terdapat bakwan buatan Sia yang dengan cantiknya di tata dalam satu piring satu bkwan dan kalian bayangkan meja Sia menjadi penuh hanya untuk menyimpan bakwan
Nana yang berdiri di atas kursi makan bertumpu pada meja masih tetap meneruskan kegiatannya memindahkan bakwan tanpa terganggu dengan keluhan sang mama
"Jamgan di simpan di piring satu-satu dede. Masyallah ini mah cucian mama nambah banyak aja pasti"
Sia berusaha untuk menggabungkan kembali bakwan nya pada satu piring besar namun sebelum itu terjadi Nana sudah berteriak
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Papa & Nana (End)
RomanceIni tentang aku Sia Salita yang menikah dengan duda satu orang anak Dari hasil perjanjian antara orang tua yang terputus karna si pria yang menikahi wanita lain, laki-laki itu adalah Bayu Kusuma Sanjaya Namun beberapa tahun kemudian perjanjian itu...