50

30.7K 3.1K 273
                                    

Tandai typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandai typo

Jangan lupa baca Bab 51-52 di Karyakarsa

♡♡♡

Di balik pagar Bayu Berdiri tidak ada Niatan untuk mempersilahkan tamu tak di undang itu masuk.

Wajah Bayu berubah dingin beginilah ekspresi wajah Bayu yang sebenarnya. Jika sebelumnya kalian tau Bayu yang ramah dan dermawan kepada keluarga dan karyawannya bahkan orang lain memang itu benar adanya namun kalian belum tau sisi gelap dari pada Bayu. sisi di mana akan ia tunjukkan pada orang-orang tertentu, orang-orang yang berani-beraninya mengusik kehidupannya apa lagi kedua bidadari dalam kluarga kecilnya

"Permisi pak" di balik pagar orang itu berdiri dengan kikuk tangannya bertautan saling meremas di belakanya ada laki-laki berpakaian rapih dengan perut buncit sepertinya lebih tua dari Bayu.

"Ada apa?" Tanya Bayu dingin tanpa berniat membuka pagar.

"Boleh kita masuk pak?" Terang ibu-ibu itu

"Siapa anda ingin masuk Kedalam rumah saya?" dingin Bayu

Karna istrinya sudah kehilangan kata-kata Suami dari si ibu itu menarik istrinya kebelakang dan berganti posisi dengannya

"Kenalkan Saya Ayah dan Bunda Intan pak--- Emm kami datang kemari ingin meminta maaf" terang Ayah Intan

Jauh dari rumah Bayu ternyata ada yang diam-diam mengintip dari balik pepohonan dengan mata dan telinga tajam kearah gerbang rumah keluarga Bayu, dari gestur dan raut wajah, orang itu menebak keluarga tetangganya sedang ada masalah deng orang yang sedang bertamu namun tidak di biarkan masuk kedalam Rumah. Sesekali ya memukul tangan dan kakinya karna terdapat banyak semut di sekitaran Pohon seakan semut tidak jadi penghalang untuk mendapatkan pundi-pundi gosip

●●●

Sedangkan di dalam Rumah Sia kembali ke meja makan dengan Mata sembab tidak lupa hidungnya merah sangat jelas di kulit Sia yang putih cerah ya Sia habis menangis lagi di kamar

"Loh Papa mana nak?" Tanya Sia dengan Suara serak tangan Sia tidak diam dia langsung meraih tisu di tengah meja lalau membersihkan remeh makanan di sekitaran wajah Nana "Makannya pelan sayang ini nasi sampe mau masuk idung!"

Nana mendongak dengan Sia memegangi dagu dan mengelapi wajah Nana "Papa lual--- enak mamnya Mama!!"

"Keluar?" Sia meremas tisu kotor lalu duduk di kursinya

"He'em" angguk Nana "ada yang nen-nong-neng-nong di lual mama"

"Siapa ya?" Sia bertanya pada dirinya sendiri namun sang anak dengan gesitnya menjawab "manak due tahu!"

Mama Papa & Nana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang