38

31.9K 2.8K 244
                                    

Tandai typo !!

▪︎▪︎▪︎

"Mama ko pelutna besal selti dede ma?"

"Kan mama lagi hamil nak"

"Hemm mama hamil gala-gala banak makan donat pastina, matana pelutna besal kaya dede"

Sia terkekeh nggak dong sayang masa mama hamil gara-gara donat" makan donat aja  jarang paling bekasan si gembul batin Sia

"Dalemna apa ma?"

Tunjuk Nana dengan polosnya menyingkap baju daster Sia lalau memasukan kepalanya kedalam baju  membuat berhadapan langsung dengan perut sang mama

"Ehh...eh..astaga" kaget Sia dengan tingkah laku anaknya itu,

Masalahnya posisi Sia dan Nana itu berada di teras rumah yang langsung menghadap gerbang dan jalanan kompleks bisa gawat kalo orang-orang melihat dalamnya Sia

"Mama di sini dilap" bisa Sia rasakan kening Naan bertubrukan dengan perut buncit Sia

"Atu gelap sayang orang kamu masuk ke perut Mama"

"Mama ko dak pakena yang ada kantung depannya" Nana meraba-raba karet celana dalam Sia

"ASTAGFIRULLAH... Aa anak kamu ini tingkahnya" Sia mengusap dadanya

Posisi Sia sekarang sangat tidak Nyaman, niat hati ingin menemani anak main dan makan  di teras sore-sore Malah anak gembulnya asik main di perut Sia

"Mama udelna luar" raba Si gembul pada pusar atau udel

"Kan mamanya hamil sayang makanya udelnya keluar" jelas Sia sembari menahan geli

"Tok puna dede da lual ma, malah dalem adja"

Nana menusuki pusarnya menggunakan jari telunjuknya

Sia yang sadar tidak ada pergerakan lagi dari sang anak langsung berusaha mengeluarkan kepala Nana dari dalam daster

"Lagi apa nak?" Tanya sia Curiga

"Lagi tusuk udel ma" jawab nana anteng

"Eehh jangnag sayang, nanti sakit perut, sini keluar ya dari baju mama"

" endak enak sini" Astaga ini anak apa mau jadi janin Lagi apa gimana dalam hati Sia

"AKKK___ " Nana Seperti orang panik di dalam daster Sia, cepat-cepat ingin keluar namun karna terlalu cepat kepala Nana malah tersangkut di daster yang menyebabkan sebagian wajahnya tertutup daster

"Hei-hei kenapa nak?" Sia meraih tangan anaknya agar tidak tersungkur ke depan,

Sia merapihkan dasternya lalau memegang kedua pipi tembam Nana "Kenapa?"

"Itu dalem Mama ada yang tendang palana dede" jawab nana dengan suara ketakutan dengan tangan mengusap kening yang terkena tendangan

"Masyaallah itu dede sayang" Ingin sekali sia menertawai anaknya itu

Memang Nana itu belum tau jika adiknya itu sudah bisa bermain alias menendang dalam perut Sia

Makanya sekali tau malah di tendang dari dalam perut

"Dede mana ma? Kan ini dede" tunjuk nana pada dirinya sendiri

"Sekarang ini  teteh, kan sebentr lagi punya adik"

"No mama!! Mo dede aja"

"Trus ini dede di pangil apa dongg" Tanya sia

"Dak tau Mama, dede mo pandil teteh dede aja"

Mama Papa & Nana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang