30

41.4K 3K 311
                                    

Jangan lupa vote dan komen, Follow juga

Tandai typo

●●●

sudah melakukan pemeriksaan dan memang hasilnya positif, kandungan Sia sudah berusia 5 minggu

Calon adik Nana itu sudah berkembang hingga seukuran biji buah apel, sangat kecil

Bahkan yang terlihat dalam Foto USG gambar hitam-putih dengan lubang hitam di tengahnya

"Mama mana dedenya" Nana meneliti foto USG Calon adiknya itu penuh ingin tahu

Yang Nana tau dede itu seperti diriny, besar , perempuan, perut buncit dan tentunya Cantik

tapi ini hanya sebuah foto hitam putih yang menurut Nana gak dede bnget

Sia menoleh ke belakang melihat anaknya sedang mensejajarkan foto USG dengan wajahnya

dengan wajah Nana yang berkerut bingung seakan sedang di tagih sop.sopi leter yang sudah jatuh tempo

"Itu kan baru 5 minggu sayang, nanti kalo udah beberapa bulan dedenya keliatan" jelas Sia

"Lima bulan hali apa ma?" Tanya Nana

Bayu yang menyetir hanya diam, mendengarkan anak dan istrinya mengobrol, lebih baik ia cari aman dari pada harus meladeni pertanyaan anaknya

"Emm hari apa ya, Mama juga lupa -emm dede hari ini mau makan apa?" Sia mencoba mengalihkan fokus sang anak dari keingin tahunan yang sangat menyusahkan orangtuanya itu

"Telah Mama adja" sahut sang anak

"Yaudah liat di rumah aja ya"

●○●

Sepanjang perjalanan sia tidak henti melihat ke luar kaca mobil,

Rasanya sia ingin Sesuatu yang enak dan gurih

"De mau makan telur gulung gak?" Tanya sia tiba-tiba

"Mauuuuuu, sama e'ess ya ma!!" Seru Sia

"OK!!" Sia semangat

"Ehem" Bayu berdehem tanda peringatan

"--ma beli telu gulung na banak ya ma" seru Nana tidak tau situasi sang mama yang sedang di pelototi oleh Papanya

"Dede tan puna uang melah banak di tas"

"Engga!" Satu kata itu keluar dari mulut bayu dengan mata saling tatap dengsn Sia sekilas setelah nya fokus kembali ke jalan

"Endak apa pa?" Tanya nana polos

"A..." wajah Sia penuh permohonan

"Enggak higienis" jawab bayu tanpa nenoleh

Beberapa menit tidak ada suara namun tida-tiba terdengar Suara seseorang menangis tertahan

Si gembul yang pendengaran nya tajam, setajam kater abang fotocopy an langsung menyadari tangisan sang mama

"Mama tenapa? -papa mama tenapa?"

bayu yang melihat ke arah sia sebentar lalu kembali fokus kejalanan kembali,

Di jalanan sepi langsung saja bayu memarkirkan mobilnya di bahu jalan dan langsung mengalihkan fokusnya pada Sia yang menangis tertahan

"Hei kenapa nangis, bayu meraih tangan Sia yang menutupi mulutnya "

"Ada yang sakit hem?" Tanya bayu lembut

"Mama nanais penen tepet mam biun dulung ya?" Tanya nana pada sang mama dengan kepala kekanan ke kiri

Mama Papa & Nana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang