51

31.5K 3.1K 318
                                    

Tandai typo!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandai typo!!!

●●●

"Mereka jahat banget sih a!!" Bayu sudah di todong suara lirih Sia. Menengok ke belakang ternyata istrinya sudah berdiri di belakang Bayu dengan tangan mengemili ujung gorden. Bayu menutup pintu lalu menghampiri sang istri lalu meraih jemari Sia Yang munyil.

"mereka ngapain ke sini? Kenapa teriak-teiak?" Sia bertanya dengan bibir bergetar Dan mata berkaca-kaca namun tidak sampai menetes.

Bayu belum Menjawab masih betah dengan keterdiamannya mendengarkan pertanyaan sang istri yang lebih terdengar seperti anak kucing yang membutuhkan perlindungan

"Mereka mau minta maaf sayang" Bayu mengusap rambut Sia. Sia menggelengkan kepalanya cepat "Gak mau maafin!" Terang Sia "Nanti aja maafinya kapan-kapan" Sia merapatkan tubuhnya pada Bayu. Dibalas pelukn oleh Bayu

Sia merebahkam kepalanya pada dada bidang Bayu tidak peduli kaos polo sang suami basah oleh air mata yang terpenting Sia butuh pelukan, berada dalam pelukan Bayu Sia merasa aman

"Udah jangan Nangis!" Bayu mendekatkan bibirnya pada kuping Sia "Udah aku kasih pelajaran" bisik Bayu dengan senyuman penuh arti lalau mengecup kuping dan pipi tembam Sia bergantian

Sia yang mendegar bisikan Bayu mendongakan Kelpalanya "bener? Di apain?" Tanya Sia penuh ingin tahu

"Aku Usir" jawab bayu enteng

"Mana kapok a di usir doang" Sia salah mengartikan ia pikir usir  dalam arti sebenarnya seperti kejadian tadi pas bayu mengusir orangtua Intan dari rumah mereka. Sia menarik napas panjang sudah lah Sia sebenarnya kemarin hanya marah dan tidak tau apa saja yang ia katakan, saat ini Sia hanya bisa mengikhlaskan namun untuk melupakan dan berhubungan dengan orang seperti itu Sia tidak mau

Seakan lupa dengsn kesedihannya Sia mengalihkan fokusnya pada bayu dengan cara mencecar Bayu. Sia bertanya-tanya pada saat tempo hari di taman Kanak-kanak Sia mendengar desas desus tetangga yang membicarakan suaminya

Masih dalam posisi berdiri dan berpelukan Sia mulai bertanya "Oh ya ko mereka bilang kamu pemilik Tanah?, Kompleks ini?, Semua cluster?". Tanya Sia terus Menerus tanpa henti dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa akan mendapatkan jawabannya saat ini juga

"Satu-satu sayang! Banyak banget tanyannya" Bayu meraih tangan Sia lalau di tariknya lembut menuju Meja Makan Sia hanya menurut pasrah, tapi sesampainya di meja makan keadaan sepi, seperti ada yang hilang sesuatu yang bulat, kenyal, dan gembul penghabis makanan ahh.. cerewet juga apa ya?

"Dede mana?" Tanya Bayu pada sang istri yang ada di belakang, Sia yang belum terkonek hanya megerjapkan mata lucu seakan tersadar "ehhh aku suruh ngungsi di kamar takut ada orang jahat----aduh!!" Sia menepuk keningnya "aku lupa bawa makan Dede, aku kan keluar mau ngambil makan Dede, Pasti anakku kelaparan A!" Tanpa memperdulikan Bayu Sia menepis tangan Bayu yang menggenggamnya dengan kasar lalau berjalan mengambil sisa makan Dede dan berjalan menuju Kamar, kasian anaknya kelaparan batin Sia

Mama Papa & Nana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang