Mohon maaf lahir batin kalian
Jangan lupa
Komen
Vote
Follow
Bagikan
Cerita ini
Tandai typo
Selamat membaca
●□●
Dua tahun ini lebaran Sia rayakan bersama keluarga kecil nya, jika tahun-tahun kemarin Sia masih merasakan mudik ke rumah bapak ibu nya karena Sia yang bekerja di ibu kota itupun tidak perlu menunggu lebaran untuk mudik Yaya bisa setiap minggu pulang ke rumah nya
Sekarang ia rayakan hari kemenangan dirumah nya sendiri, bersama keluarga nya.
yang biasa nya tinggal makan dan menikmati makanan hari raya sekarang Sia harus bisa mengatur kebutuhan rumah tangga nya sendiri.
Tidak terasa hari ini hari terakhir puasa dan nanti malam sudah memasuki malam takbir, Sia berencana membuat angen lada dan semur kerbau, karna suami dan anaknya menyukai dua makannan itu, apa lagi tulang iga dan sumsum, selain itu Sia juga membuat ketupat, puding, opor dan banyak lagi.
"Sayang ini ada yang kirim makanan lagi" Bayu masuk kedalam dapur dan menyimpan nya di meja bergabung dengan makan-makanan yang sebelum nya sudah datang lebih dulu, Sia lebih memilih membeli dari pada membuat karena sia sadar dia tidak akan ada waktu untuk mengurusi itu semua. Lagian suami nya kaya buat apa mempersulit diri.
"Lagi bikin apa?" Bayu menghampiri Sia
"Buat bumbu buat sayur"
" ko di ulek? Kan ada mesin"
"Lebih enak di ulek a"
"Ooh"
Bayu tidak bekerja karena sudah masuk waktu libur.
"Mau aku bantu?" Bayu menawarkan bantuan
"Aa gak sibuk?"
"Nggak" bayu berjalan menuju sebelah Sia yang sedang menghaluskan bumbu
"Kalu gitu tolong aduk-aduk puding itu, kalo udah mendidih matiin, kasih tau aku
"Ok"
"Kamu pake apron dulu sayang nanati bajunya kena bumbu,"
Bayu yang di panggil begitu hanya tertegun sebentar lalu tersenyum kecil, melirik Sia yang tidak sadar dengan kata-katanya masih pokus dengan bumbu-bumbunya tau gitu Bayu akan rajin-rajin membantu Sia di dapur
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Papa & Nana (End)
RomanceIni tentang aku Sia Salita yang menikah dengan duda satu orang anak Dari hasil perjanjian antara orang tua yang terputus karna si pria yang menikahi wanita lain, laki-laki itu adalah Bayu Kusuma Sanjaya Namun beberapa tahun kemudian perjanjian itu...