🌸CHAPTER 30🌸

88 30 117
                                    

30. Rescha yang Berbeda

"Jangan melihat sesuatu hal hanya dari sampulnya saja. Sampul yang buruk belum tentu memiliki cerita yang buruk. Begitu juga dengan manusia. Mungkin dia terlihat buruk, tapi belum tentu memiliki sikap yang buruk."

Sekarang Rescha tengah berada di rumah sakit, setelah tadi menemukan Lio yang tumbang tidak sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Rescha tengah berada di rumah sakit, setelah tadi menemukan Lio yang tumbang tidak sadarkan diri. Jujur saja Rescha khawatir setengah mati, karena di rumah hanya ada dia sendiri. Tadi orang tuanya pergi, dan menitipkan Lio kepadanya. Tapi ternyata Rescha sama sekali tidak becus dalam urusan menjaga. Rescha sudah menghubungi kedua orang tuanya dan memberitahu bagaimana keadaan Lio sekarang, tanpa berpikir panjang mereka langsung memutuskan untuk menunda pekerjaan dan mungkin sebentar lagi akan datang.

Rescha tahu bahwa kesehatan Lio sedang menurun, hingga lelaki itu sempat pingsan saat ingin sarapan. Lalu setelah itu Rescha pikir keadaan Lio akan baik-baik saja, karena ini bukan pertama kalinya, namun tidak lama kemudian ia mendengar suara keras saat ia ingin beristirahat di dalam kamar. Tentu hal itu membuat Rescha buru-buru untuk melihat apa yang terjadi di sana, dan terkejut ternyata Lio terjatuh dari tempat tidur dengan keadaan tidak berdaya.

Mendengar langkah cepat dari seberang sana, Rescha langsung berdiri. Bahkan Mamanya kini sudah menangis histeris, mungkin sudah dari tadi. "Gimana keadaan Lio sekarang?" Rescha diam sebentar, dengan badan yang gemetar Mamanya melontarkan pertanyaan. Rescha tahu bahwa beliau sedang khawatir sekarang, tapi entah kenapa itu membuat perasaan Rescha sedikit berantakan.

"Abang lagi diperiksa di-"

Buakk ...

Tentu Rescha terkejut setengah mati, ketika dirinya didorong kuat-kuat dan rahangnya ditinju dengan hebat. Rescha mendongakkan kepala menatap sang Ayah yang kini menjulang di hadapannya, dengan nafas yang memburu. Rescha tahu bahwa Papanya marah, tapi kali ini apa kesalahannya? Tidak sampai di sana, saat ia ingin memegang rahangnya tiba-tiba kerah baju Rescha ditarik dengan kasar, membuat Rescha kembali dibuat terkejut.

"Cuma jagain Abang kamu aja, kamu nggak bisa. Dasar nggak berguna." Mendengar hal barusan, Rescha langsung tersenyum sumbang. Apakah ini menjadi kesalahannya sekarang? Ia bahkan tidak pernah menyangka bahwa akan terjadi hal demikian. Apakah kini yang menjadi dunia kedua orang tuanya hanya Lio seorang, apakah mereka lupa bahwa mereka masih punya seorang putra yang juga butuh kasih sayang.

Tidak mendengar jawaban, tubuh Rescha dilempar dengan kasar. Hingga punggungnya terbentur dinding dengan sangat kuat. Rescha meringis kesakitan, tidak menyangka akan tindakan yang baru saja sang Ayah lakukan. Sedari tadi Rescha hanya diam, tapi kini ia tidak bisa menahan. Tidak terima diperlakukan demikian. "Bahkan kalau nanti Abang sampai meninggal, itu juga bakal jadi salah aku?" Rescha berusaha bangkit sendiri, meski harus dengan sedikit merintih. Karena rahangnya benar-benar sakit jika ia gunakan untuk bicara, tapi itu bukan masalah.

Different FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang