🌸 PROLOG🌸

1K 445 199
                                    

"Apa-apaan sih, lo?"

Suara gaduh yang awalnya menjadi pengganggu, seketika lenyap begitu saja. Digantikan oleh suara Nana yang kini tengah mengeluarkan amarah. Semua fokus dialihkan ke sana, seolah yang mereka lakukan awalnya bukan apa-apa.

Deru napas yang memburu, dan bahu yang mulai naik turun, tidak membuat remaja laki-laki itu mengalihkan pusat perhatiannya. Ia tahu, gadis di depannya itu mulai mengeluarkan percikan-percikan kemarahan. Tapi semua itu bukan masalah. Toh, dia datang ke sini memang untuk memberikan gadis itu pelajaran.

Satu kalimat dengan nada penuh penekanan, seketika membuat dada Nana tertekan. Amarahnya kini mulai naik ke permukaan.

"Suara Lo itu, ganggu tau nggak." Bukan tanpa alasan, kehadirannya untuk datang memang untuk mengingatkan. Bahwa suara gadis itu sudah mengganggu ketenangan. Dari sekian banyak penghuni yang berkunjung, suara gadis itu yang selalu berteriak dengan lantang, seolah tidak peduli dengan pengunjung yang datang hanya untuk makan dengan tenang.

Merasa tidak terima dengan ucapan remaja lelaki itu yang terdengar sembarangan. Ia balas menatap, kali ini tak kalah tajam. Seolah ia berani untuk melawan. "Ya, lo nggak usah di sini. Yang lain aja nggak merasa terganggu, kok." Ada getar suara yang terdengar, ada gugup yang coba ia sembunyikan. Semua itu bukan tanpa alasan, hanya saja ia tidak mau mengalah untuk hal yang ia sendiri tidak tahu apa yang sudah ia lakukan.

Sedari awal memang remaja lelaki itu yang memulai, dan sedari awal ia hanya duduk dan makan sembari berbincang. Namun, tanpa pemberitahuan, lelaki itu datang seolah ingin memulai keributan. Nana mendesah pelan, mencoba memanimalisir udara yang memberontak ingin di keluarkan.

Jengah dengan drama yang diperlihatkan, lelaki itu mendekatkan wajahnya. Memangkas jarak yang ada hanya untuk menelisik setiap sudut permukaan wajah gadis itu. Semuanya terlalu kentara, nyali gadis itu tidak sebesar ucapannya. Tanpa sengaja, sorot matanya beralih pada dada kanan milik gadis yang saat ini ia ketahui namanya.

"Calya Puri Navisha,"

Ada lega yang baru saja Nana keluarkan, ketika wajah remaja lelaki itu mulai jauh dari hadapan. Setelahnya Nana mengumpat tanpa ada yang mendengar. Yang tanpa sadar, ia melihat sosok di hadapan senyum licik tanpa sepengetahuan. Kerutan pada keningnya mulai terpancar. Tidak tahu apa maksud dari senyuman itu, semuanya terlalu abu-abu untuk diartikan.

"Devan Nevan Alrescha, bisa dipanggil apa aja. Yang penting bukan sayang. Nanti pas udah disayangin balik malah ngilang, gue paling males kalau masalah perghostingan."

Mulut Nana berhasil terbuka lebar, cukup terkejut dengan apa yang ia dengar barusan. "Maksud lo ap-"

"Salam kenal ya, gue harap sih bisa ketemu lagi."

Ucapannya terpotong tanpa aba-aba, membuat dirinya kembali terdiam. Lelaki itu mulai meninggalkan tempat, membuat punggungnya jauh dari pandangan. Seketika gaduh yang awalnya diam, kini kembali mengganggu pendengaran. Bel istirahat sudah berakhir, dan itu tandanya waktu makannya harus ia batalkan. Tanpa terkecuali dengan umpatan teman-temannya yang melewatkan waktu istirahat demi menyaksikan keributan.

Nana pun kembali berjalan menuju kelapangan untuk melanjutkan kegiatan. Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah masih belum berakhir, dan itu tandanya sebentar lagi, dirinya akan benar-benar menjadi siswi SMA Lentera Bangsa.

Tanpa ia sadari, ini adalah awal. Awal kisah yang baru saja akan di mulai ...

🍁🍁🍁

Selamat datang kembali di ceritaku, dengan nuansa yang baru. Semoga prolognya nggak mengecewakan ya :)

Oh iya, kalau semisal tanpa sengaja aku naruh typo di tengah cerita tolong laporin secepatnya, oke?

Sampai ketemu di part selanjutnya☺️

Seperti biasa Author sayang kalian❤️

Seperti biasa Author sayang kalian❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calya Puri Navisha

Devian Nevan Alrescha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devian Nevan Alrescha

@Rinai_Kalbu
28-Agustus-2021

Different FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang