37. Orang Jahat
"Setiap kali orang itu menghilang, kamu selalu datang. Setiap aku terluka pun yang pertama aku lihat kamu, tapi entah kenapa aku tetap melabuhkan perasaanku hanya untuk orang itu. Bukan kamu."
Tolong beritahu Nana bagaimana cara agar tidak merasa kesal, karena ketika ia ingin pulang tiba-tiba saja mobilnya mogok di jalanan. Nana hanya bisa menghembuskan nafas panjang, ditambah lagi dengan ponsel yang sudah kehabisan baterai hingga tidak bisa diaktifkan. Hari ini Nana benar-benar kejatuhan sial, ia sekarang bingung memikirkan cara agar bisa pulang.
Sudah mencoba memperbaiki kendaraan namun sangat disayangkan Nana malah semakin kebingungan. Ia melihat-lihat sekitar barangkali ada bengkel terdekat, naasnya tempat ini malah sepi hanya ada beberapa rumah yang pintunya tertutup rapat bahkan ia sama sekali tidak melihat siapapun yang lewat untuk bisa ia mintai bantuan.
Nana mengacak-acak rambut hingga berantakan, kepalanya benar-benar pusing sekarang. Ia tutup kap mobil dengan kasar lalu memutar tubuh menghadap ke jalanan panjang yang ada di depan sana. Jika saja hari ini Lio berangkat ke sekolah mungkin Nana tidak akan sendirian, pelan-pelan Nana mulai paham setiap kali lelaki itu membuat dirinya senang Lio akan berakhir menghilang. Tidak tahu 'kah Lio bahwa Nana paling tidak suka merasa kesepian. Setiap Nana bertanya ke mana saja lelaki itu seharian Lio justru langsung mengalihkan pembicaraan, tentu saja hal itu membuat Nana tidak bisa tenang.
Tidak mungkin bila Lio bermain di belakang, karena ia tahu betul bahwa lelaki itu bukan Arka yang suka mempermainkan perasaan orang. Pasti ada alasan kenapa lelaki itu bersikap demikian. Semakin dipikirkan malah membuat kepala Nana berdenyut kesakitan. Lebih baik ia pulang dengan berjalan, daripada terus berada di tempat ini tidak ada yang bisa diharapkan. Saat ingin berjalan mengambil tas di dalam mobil terdengar suara deruan motor yang datang dari kejauhan. Nana terus memperhatikan hingga terlihat dari pandangan.
Dapat Nana liat dari tempatnya berdiri bahwa orang-orang itu anak remaja yang masih seusianya. Dari seragam mereka pun Nana tahu mereka dari sekolah mana. Tapi yang membuat aneh adalah bukan segera lewat dan meninggalkannya beberapa remaja itu malah berhenti menghalangi jalan Nana baik dari depan maupun dari belakang. Orang itu tidak sedikit sekitar 9 orang, yang membuat perasaan Nana menjadi berantakan para remaja itu justru menggegas kendaraan dengan sangat kencang sembari tertawa menyeramkan.
Sepertinya ini bukan situasi yang baik, firasat Nana mengatakan bahwa orang-orang ini punya niat jahat terhadap dirinya sekarang. Tanpa berpikir panjang Nana segera membuka pintu mobil untuk masuk ke dalam, namun siapa yang menyangka tindakannya justru dicegah dengan orang yang tiba-tiba muncul di belakang. Lantas Nana langsung meneguk selivanya susah payah melihat senyum yang lelaki itu terbitkan. Nana tetap memaksa untuk membuka pintu mobil dengan sekuat tenaga tapi tindakannya justru mendapatkan dorongan kasar hingga menubruk seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Feelings
Teen Fiction[Revisi setelah tamat] ATTENTION!! Don't Plagiat! No Plagiat! Cerita ini hanya berada diakun milik @karyaudaa_. Tidak ada unsur mengcopy cerita milik orang lain. Bagi Nana, semesta itu jahat. Tidak indah dan sangat tidak menyenangkan. Bagi Rescha, d...