"Lo kenapa senyum senyum gitu?" Rio dengan sinis menatap Canda yang sedang memperhatikan ponselnya itu.
"Kenapa? Gue lagi liat chat sama Bilqis" jawab Canda. Canda sadar pertanyaan Rio itu terdengar seperti orang jealous. Tapi ia pura-pura tidak tau apa apa.
"Masa?" Tanya Rio tak percaya.
"Lo nanya gue jawab. Lo percaya atau ngga ya itu urusan lo" Canda mengangkat bahunya dan menyimpan ponsel. Rio tersenyum melihat Canda galak seperti ini. Membuat Rio semakin ingin terus dekat dengannya.
"Eh yo, makasih ya sekali lagi hehe.. lu pengisi bm gue" Canda menatap Rio. Walaupun tidak mau, Canda harus memaksakannya melihat ketampanan yang ada di wajah Rio.
Saat Rio membalas tatapan Canda, gadis itu berpaling dan meneguk air minumnya. Pikiran Rio sudah buyar ketika melihat Canda meneguk air. Canda kembali menoleh kepada Rio tetapi Rio langsung memalingkan pandangannya.
"Iya sama sama. Btw, pengisi bm?" Tatapan Rio kini kembali bertemu dengan mata Canda. "Iya. Lo pengisi bm gue" ulang Canda dengan senyuman menggantung di bibirnya.
"Kalo pengisi hati lo gimana?"
Lagi lagi ucapan Rio berhasil meremukkan hati Canda. Canda masih kikuk dengan senyumnya.
'omaygaaattt riooo. Ini anak orang bangsaaaaattt!!! Bisa bisanya ya luuu' gerutu Canda dalam batinnya.
"Em? Gimana? Pengisi hati gue? Ehem.. aduh.." Canda menjawab sambil menahan senyumnya itu. Ia menarik napas berat dan menatap Rio lagi.
"Iya. Mau kan pacarku? Eh, calonku?" Rio berusaha meyakinkan Canda. Berharap akan berkata 'iya' dan ia tidak takut lagi Canda akan menjadi milik yang lain.
'plis gue udah baper ditambah baper lagiii' batin Canda.
Canda menganggukkan kepalanya dan tersenyum menahan malu.
"Maksudnya apa tuh ngangguk ngangguk?" Goda Rio.
"Ya ya ya itu iya" Canda terbata-bata. Malu melanda dirinya. Canda menutup wajahnya yang mulai memerah.
"Iya apa dulu?" Rio terus menggodanya sampai Canda mau mengatakan apa yang gadis itu maksud.
"Iya itu maksudnya gue mau jadi pacar lo Rioooooo" ucap Canda yang masih menutupi wajahnya.
Rio menggigit bibir bawahnya dan mengepalkan tangannya. "Yesss!!" Ucapnya pelan.
"Buka tangannya atu. Da pengen liat kamu senyum aku teh" pinta Rio dengan logatnya.
Canda memperlihatkan wajahnya dan tersenyum sambil menutup matanya. "Gue malu anjir!" Ketusnya memalingkan wajah ke samping.
"Gausah malu malu. Gue kan pacar lu. Lu pacar gue" goda Rio memperhatikan Canda sambil menopang dagunya.
"Iya gue tau.. yaampun.." Canda terduduk seperti semula dan meluruskan kakinya. Kakinya pegal karena selama duduk sila, Rio menindih nya dengan kaki kiri.
"Lu kapan balik?" Lanjut Canda. Ia rasa, Rio sudah cukup lama menemaninya di rumah. Bukan pinta Canda. Tapi Rio tiba-tiba datang sambil membawakan seblak bi Marni. "Tadi gue abis jalan jalan, ada seblak bi Marni. Terus mampir kerumah lo deh" alibinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta TERBIT
Teen FictionSudah terbit di guepedia. Bisa di pesan melalui Tokopedia, Bukalapak, dan guepedia store. DI SHOPEE JUGA ADAAAAAA Toko : guepedia Judul : novel semesta oleh dewirnss ****** Langsung aja ke cerita jangan lupa masukin ke perpustakaan kalian dan vote c...