Bima tidak ingin banyak memikirkan apapun. Begitupun Bilqis. Mereka hanya melupakan masalah itu seperti angin lalu. Semua siswa-siswi sibuk belajar dan mengisi pertanyaan. Sampai bel istirahat kedua pun berbunyi. Menandakan bahwa siswa-siswi harus beribadah di mesjid.
Tempat mengambil wudhu penuh dengan antrian. Dan ada juga guru yang selalu menjaga di pagar mesjid untuk memanggil nama nama siswa yang belum menginjakkan kaki nya di mesjid.
"Bilqis, lo mau kemesjid sekarang?" Tanya Gilang kepada Bilqis yang sedang merapikan kerudungnya.
"Iya. Lo kenapa belum kemesjid?" Ujar Bilqis.
"Gue mau barengan sama lo. Takut lo diculik."
"Hah? Gilang, ini tuh di sekolah. Mana ada penculik yang mau nyulik anak disekolahan kaya gini. Gila lo."
"Nya atuh hayang we bareng jeung nu geulis. Ulahh?" Sahut Gilang sambil mendekati meja Bilqis.
"Oke oke gapapa. Hayu"
Mereka berjalan dan menaiki anak tangga. Untuk sampai di Mesjid At-Taqwa harus melewati beberapa kelas dan melewati lapangan. Kadang lapangan itu diisi dengan anak-anak nakal yang bermain sepak bola padahal bukan jadwalnya.
Bilqis dan Gilang mengambil air wudhu di tempat yang berbeda. Karena harus menjaga kesuciannya diantara insan yang berbeda. Seusai mereka shalat, Bilqis dan Gilang pergi ke kantin Mang Kaya untuk membeli jajanan kesukaannya. Ya, Chocopie.
Berbeda dengan Bima. Bima selalu diam di kelas disaat semua murid beribadah atau melakukan aktivitas lainnya. Bima sering kali mencoret coret buku catatannya lalu menyobeknya dan melemparnya ke lantai.
Bima memang anak seperti itu. Tidak sedikit siswa kelas lain yang takut padanya. Tetapi Bima memiliki etika yang sopan jika bertemu dengan orang yang lebih tua darinya."Bim? Lo ga kemesjid?" Tiba-tiba Alea sudah berada di depan meja Bima.
"Eh, elo Le, bentar lagi gue kemesjid. Lo udah ke mesjid emang?" Jawab Bima yang kaget dan menutup buku catatan yang sedari tadi ia coret.
"Le le wehh."
"Iya Alea Putri." Jelas Bima sambil melebarkan senyumnya.
Tiba-tiba wajah Alea memerah dan tersipu malu. Jarang sekali Alea bisa melihat senyuman Bima.
Bima hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat kelakukan Alea seperti itu.
Alea memang mengetahui sifat dan watak teman teman sekelasnya. Ya, dia Ketua Murid kelas A. Tapi, apakah jabatannya akan tetap menjadi KM setelah mereka naik ke kelas sembilan? Setelah melewati ujian ujian yang memusingkan, minggu depan sudah pembagian raport. Murid murid sudah tak sabar ingin segera menikmati kelas baru, adik kelas baru, ruangan baru, guru baru, dan suasana baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta TERBIT
Teen FictionSudah terbit di guepedia. Bisa di pesan melalui Tokopedia, Bukalapak, dan guepedia store. DI SHOPEE JUGA ADAAAAAA Toko : guepedia Judul : novel semesta oleh dewirnss ****** Langsung aja ke cerita jangan lupa masukin ke perpustakaan kalian dan vote c...