"ADDEEUYY SI NENG DI BELIIN SEBLAK SAMA COWOKNYA ADEUUYY." Teriak Billy sambil menuruni anak tangga dari kamarnya.
Bilqis terkejut dan langsung membuka pintu kamarnya dan mengerutkan dahinya. "Cowok? Orang dari gofood juga." Ketus Bilqis sambil memutarkan bola matanya.
"Ya kali dipesenin neng .. Bener ga ahaha." Sahut Billy yang tidak berhenti membuat Bilqis kesal.
"Dipesenin sama siapa nih?" Tanya Santi yang sedang memasak nasi goreng untuk makan malam keluarganya.
"Anjrit dah lu bang. Benci aing mah sama lo." Gumam Bilqis dalam batinnya sambil memberi tatapan tajam kepada Billy.
"Dipesenin sama Bima." Jawab Bilqis yang berjalan menuruni anak tangga dan mengambil minum. Namun tiba-tiba ia tersedak dan batuk batuk.
"Eh eh eh... Kalem atuh jangan salting gitu." Ucap Billy sambil menertawakannya.
"Billy udah sih ngapain kamu ejek Bilqis? Kamu pengen juga dibeliin seblak sama Bima?" Tanya Ayah nya yang sedang menonton tv.
"Nahhh dengerin tuh. Iri bilang bosss." Sindir Bilqis yang berjalan ke dapur.
"Ih apaan dibeliin sama Bima. Beli sendiri juga bisa." Jawab Bima sambil menatap layar ponsel nya.
Santi dan Bilqis menyiapkan hidangan untuk malam ini. Dengan menu yang sederhana. Hanya ada nasi goreng, telur dadar, dan perkedel kentang. Mereka makan bersama di meja makan. Billy dan Bilqis adalah sepasang adik kakak yang berbeda 3 tahun. Santi dan Ilham hampir kewalahan untuk membayar biaya sekolah Bilqis dan Billy yang bersamaan. Billy daftar ke SMK, dan Bilqis daftar ke SMP. Namun, hasil jerih payah mereka terbayar dengan prestasi anak-anaknya. Bilqis menerima sertifikat dan piagam Jambore Cabang dari ekstrakurikuler Pramuka. Dan Billy meraih juara pertama Karate.
Keluarga itu tidak membuka suara saat sedang makan. Karena mereka menjaga adab saat makan atau sedang melakukan aktivitas lainnya. Santi yang menyandang karir nya sebagai designer butik terkenal dan Ilham mempunyai perusahaan kain terbesar se-Indonesia. Gampang kan? Kalo kain di butik abis, tinggal minta ke suaminya ahaha. Tapi mereka tidak ingin terlihat mewah oleh orang orang atau karyawan lainnya. Mereka tetap rendah hati. Santi dan Ilham bersyukur memiliki keluarga kecil yang selalu rukun.
Ting nung ting nungg
"Bilqis aja yang bukain." Ucap Bilqis sambil berjalan menuju pintu. Saat Bilqis membuka knop pintu, ia terbelalak kaget dan terdiam ketika melihat lelaki seumurannya yang datang dengan memegang helm ditangan kirinya, dan ditangan kanannya membawa bingkisan bertuliskan Starbucks. Kaos branded dan celana joger hitam membuat Bilqis kagum dengan penampilannya. Ditambah dengan mata yang coklat sempurna.
"Ngapain lo kesini malem malem?" Tanya Bilqis.
"Gaboleh?" Tanya lelaki itu.
"Siapa Bil? Ko ga disuruh masuk." Panggil Santi sambil mendekati Bilqis.
"Elraff Mah. Temen Bilqis." Jawab Bilqis dengan cepat.
"Assalamualaikum tante." Sapa lelaki itu sambil menempelkan punggung tangan Santi di dahinya.
Bilqis sontak terkejut dengan kelakuannya, tapi ia hanya diam.
"Waalaikumsalam." Balas Santi sambil tersenyum.
"Saya Elrafheo Nicholas, panggilannya Elraff. Temennya Bilqis. Apa kehadiran saya mengganggu keluarga tante?" Jelas El sambil mengernyitkan dahinya.
"Eh nggak sama sekali kok Nak Elraff. Masuk aja." Jawab Santi.
"Bilqis, kok ada temen tapi ngga di ajak masuk? Ga sopan kamu tu ya." Lanjut Santi pada Bilqis yang dari tadi berdiri mematung.
"Hehe." Tawa Bilqis seperti terpaksa. El langsung berjalan ke ruang tamu bersama Bilqis dan Santi.
"Duduk aja." Gumam Bilqis sambil berusaha terlihat santai didepan El.
"Oke makasih." Jawab El sambil duduk di sofa.
"Tante tinggal dulu ya." Ujar Santi meninggalkan mereka.
"Lo ngapain kesini si? Ga kirim WhatsApp lagi." Ketus Bilqis dengan nada kesal.
"Silaturahmi aja Bil kenapa si? Gue juga gabakal lama ko. Ehehe." Jawab El sambil menatap kedua mata Bilqis.
"Oh ya, ini cemilan buat lo. Dimakan ya. Jangan didiemin." Lanjut El sambil menggeserkan bingkisan itu ke arah Bilqis.
'Yarabb apalagi inii.. bisa ga sih satu hariiiii aja gue gaada yang ganggu'. Batin Bilqis.
"Eh gausah repot repot El, gue udah ma-"
"Eh, ada tamu nih." Sela Ilham sambil duduk di sofa bersama mereka. Bilqis dan El langsung menoleh kepada Ilham.
"Om.." Sapa El sambil salam ke tangannya Ilham.
"Siapanya Bilqis?" Tanya Ilham.
"Temennya." Jawab El.
"Rumah kamu dimana?"
"Di kompleks Kelapa Gading Om."
"Lumayan jauh tuh. Kesini pake motor?."
"Iya Om. Oh ya, El kesini mau silaturahmi aja.." Jelas El.
"Oo iya iya iya, gapapa mau maen juga. Atau mau belajar bareng juga gapapa, kan ada Bilqis." Ujar Ilham.
Bilqis langsung terkejut dan menoleh kepada Ilham. "Hmm, iya." gumam nya dengan terpaksa.
"Sebentar lagi kan kalian kelas sembilan. Jadi perbanyak belajar." Tutur Ilham.
"Iya om."
"Iya yah." Bilqis dan El saling tatap karena bersamaan menjawab nasihat Ilham. Ilham hanya tertawa kecil melihat mereka seperti itu.
'gue harus kalem..'. ucap Bilqis dalam batinnya.
"Kalo gitu, saya mau pulang om..'"Ujar El mencairkan suasana.
"Kenapa? Mau makan dulu atuh?"
"Gapapa om, saya udah kenyang. Gaenak malem malem masih bertamu dirumah orang. Kapan-kapan saya kesini lagi ya om, Bilqis." Jelas El sambil berdiri, diikuti Bilqis dan Ilham.
"Oh iya, silahkaan. Hati-hati ya Nak El." Ujar Ilham yang tangannya menempel di dahi El. Bilqis dan Ilham mengikuti El sampai depan pintu.
"Assalamualaikum." Salam El sambil tersenyum kepada Bilqis dan Ilham.
"Waalaikumsalam." Balas Bilqis dan Ilham.
"Ganteng juga temen kamu itu." Ucap Ilham sambil berjalan ke ruang tv.
"Apa sih." Ketus Bilqis sambil menutup pintu dan menatap ke bingkisan yang tadi dibawa El.
Bilqis tidak menyangka bahwa El akan datang kerumahnya malam malam. Membawa makanan mahal, dan berbincang dengan orang tuanya. Diantara banyak temannya yang akrab dengan Bilqis, tidak ada yang keterlaluan seperti ini sampai datang kerumahnya. Bilqis sangat anti dengan pria yang datang kerumahnya. Billy tambah mengoceh saat mengetahui kedatangan El dan membawa bingkisan mahal. Ia selalu membuat Bilqis kesal. 'pokonya besok gue harus tanya Elraff maksud dari ini semua'. Batin Bilqis sambil menaiki tangga dan menuju ke kamarnya.
Setelah selesai makan malam, Santi membersihkan meja makan dan Billy sibuk mencuci piring nya. Ilham langsung pergi ke kamarnya. Bilqis pun sama. Ia masih tidak menduga kenapa hari ini banyak kejadian aneh yang terjadi padanya. Mereka pergi tidur saat pekerjaan nya telah selesai. Mereka membiasakan untuk menghemat.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta TERBIT
Teen FictionSudah terbit di guepedia. Bisa di pesan melalui Tokopedia, Bukalapak, dan guepedia store. DI SHOPEE JUGA ADAAAAAA Toko : guepedia Judul : novel semesta oleh dewirnss ****** Langsung aja ke cerita jangan lupa masukin ke perpustakaan kalian dan vote c...