Setelah tubuhnya fresh. Bilqis duduk di ranjang dan memainkan ponselnya.
Berbeda dengan Canda yang sedang menghabiskan waktunya bersama Rio. Keduanya membicarakan hal yang harus Bilqis tau.
"Iya bener. Kayanya Raffi deh yang nabrak abangnya Bilqis. Soalnya gue kemaren sempet ngobrol berdua sama Raffi. Dia kek gugup gitu" jelas Rio sambil menyetir.
Canda terdiam mendengar pernyataan Rio. "Serius njir?" Tanya Canda meyakinkan.
"Iya. Tapi gue belum seratus persen yakin banget. Karena apa coba Raffi lakuin hal itu? Gegabah banget" jawab Rio.
"Anak-anak udah pada tau hal ini. Sumpah Raffi udah di cap bad banget sama anak-anak" lanjutnya.
"Terus anak-anak gimana?" Tanya Canda. Ia khawatir akan terjadi sesuatu yang merugikan siapa saja.
"Mau keroyok Raffi" ucapnya dengan nada santai.
"Kok lo santai sih?!" Decak Canda sambil menepuk helm Rio. Lantas, Rio pun membungkuk karena terkejut.
"Ih ya terus gue harus gimana? Anak-anak udah percaya karena adanya foto itu sebagai bukti" bela Rio menenangkan diri.
Canda berpikir bahwa Rio ada benarnya juga. Foto yang Bilqis tunjukkan padanya saat itu, menjadi bukti kuat bahwa Raffi pelakunya.
Ditengah perjalanan pulang setelah nongki dengan Rio, akhirnya Canda sudah berada di depan rumah. Ia memberikan helm nya kepada Rio dan melambaikan tangan.
Canda memutuskan untuk membersihkan diri dan memilih mengenakan baju piyama berwarna abu. Setelah itu berbaring di ranjang sambil menekan kontak Bilqis.
"Halo Bilqis!"
"Apaan anjir?"
"Gimana? Lo tadi siang liat reaksi Raffi kan?"
"Yeah gue liat.. tapi, itu beneran Rio sama Arya ga tau apa apa? Atau pura pura kaga tau apa apa?"
"Tau anjir. Waktu itu pas lo udah nunjukkin foto bukti itu ke gue, gue cerita ke Rio. Nah ke pura-puraan Arya sama Rio itu rencana mereka. Tadi gue pulang bareng Rio kan. Terus dia bilang kalo anak-anak udah pada tau tentang ini."
"Terus?"
"Mereka yakin kalo Raffi pelakunya. Karena ada foto yang lo tunjukin ke gue waktu itu"
"Oh gitu, yaampun ko bisa Raffi lakuin itu"
"Gue sama Rio juga ga tau penyebabnya, nanti gue kabarin. Gue laper mau makan. Bye"
"Bye"
****
Bilqis menyimpan ponsel dan keluar dari kamarnya. Ia duduk di sofa sambil menonton tv. Bilqis jadi mempertimbangkan pernyataan Canda kalau Raffi benar pelakunya. Lantas, apa tujuan Raffi?
Bagaimana jika itu benar?
Bilqis menggelengkan kepalanya dan menatap kosong televisi.
"Kenapa kamu?" Tanya Santi yang sudah berada di sampingnya.
"Gapapa bu, cuma pusing aja dikit"
"Makan sana. Ibu udah masakin kesukaan kamu" titah Santi sambil menunjuk ke meja makan. Bilqis mengangguk dan beranjak dari sofa.
Bilqis menyantap makanannya sampai habis. Lalu mencuci piringnya di wastafel dan pergi ke kamarnya.
"Tidur bentar enak kali ya" gumam Bilqis. Saat tengah memainkan ponsel, ia tak sadar sudah terlelap di siang menuju sore ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta TERBIT
Teen FictionSudah terbit di guepedia. Bisa di pesan melalui Tokopedia, Bukalapak, dan guepedia store. DI SHOPEE JUGA ADAAAAAA Toko : guepedia Judul : novel semesta oleh dewirnss ****** Langsung aja ke cerita jangan lupa masukin ke perpustakaan kalian dan vote c...