part 40

34 4 0
                                    

Setelah berlama-lama di walk in closet, akhirnya Bilqis mengenakan setelan piyama pendek berwarna merah muda. Rambutnya di ikat gaya messy.

Gadis itu turun untuk melihat situasi rumahnya malam ini.

Saat selesai menuruni anak tangga, Bilqis terdiam dengan tangan kanannya masih memegang pegangan tangga. Mata bilqis tertuju kepada lelaki yang duduk di sofa sedang menatapnya.

Celana krem selutut dan kaos hitam polos.

Bilqis mengendap-endap dan duduk di sofa. "Lo ngapain disini Hariiiss?!!" Tanya Bilqis berbisik. Ia gedek dengan tingkah Haris kali ini. Bilqis masih memperhatikan sekeliling rumah. Takut ada yang mengawasi dirinya dan Haris.

Haris mendorong kening Bilqis dengan telunjuknya. "Bilqis cantik, jangan geer ya. Gue kesini mau ketemu nyokap lo" jawab Haris. Ia memperlihatkan smirk nya kepada Bilqis.

Bilqis terdiam dan raut wajahnya cemberut.

"O, oh ketemu nyokap gue. Okey gue panggil dulu" umpatnya. Bilqis salah tingkah dan menubruk kaki sofa. Ia merintih dan tetap melanjutkan langkahnya ke kamar Santi.

Haris menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan.

"Ibu?" Panggil Bilqis dari pintu kamar.

"Masuk nak" Balas Santi.

Bilqis memasuki kamar Santi dan berbisik kepadanya.

"Ibu, itu ada tamu kok malah di tinggal sih" Bilqis memperhatikan ibunya yang sedang membuka laci laci lemari.

"Iya. Dia anaknya Bu Ratna. Dia dateng kesini mau minta rancangan butik ibu yang baru" jelas Santi.

Bilqis terkejut dan membulatkan mulutnya. Ternyata Santi kenal dengan Ibunya Haris.

"Katanya, dia temen kamu" lanjut Santi. Bilqis mengangguk kaku. "I iya itu temen Bilqis" jawabnya.

"Yaudah sana temenin. Bentar lagi ibu nyusul" titah Santi. Bilqis menganggukkan kepalanya dan kembali menghampiri ruang tamu.

Bilqis masih tidak percaya dengan kebeneran ini. Lantas, tatapannya kosong dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa lo? Mau nemenin gue ya?" Tanya Haris yang kini menggodanya.

Bilqis memberi tatapan intens dan mengabaikan pertanyaan Haris.

"Lu cantik ih" ujar Haris. Bilqis terdiam dan menatap Haris.

"Yeah, i know" ketusnya. Haris makin menyukai Bilqis jika gadisnya itu sudah bersikap jual mahal. Haris menggosokkan kedua tangannya dan menatap sekeliling rumahnya. Ia tersenyum kepada Santi yang sudah menghampirinya.

"Ini ada gambar rancangan Bilqis di dalemnya" ujar Santi sambil memberikan buku sedikit tebal kepada Haris.

"Waah bunda pasti suka nih" seru Haris. Ia menerima buku yang Santi berikan. Lalu ia memasukkannya kedalam tas.

Bilqis mengerutkan dahinya dan memalingkan wajahnya ketika Haris menatap dirinya.

'ih gile gue baper anzenkk' umpat Bilqis dalam hati.

"Kamu darimana bawa tas?" Tanya Santi.

"Abis pendaftaran SMA tante.." jawab Haris membuat Santi membulatkan mulutnya

"Ooh kamu naik ke SMA ya.. beda satu taun dong sama Bilqis" sahutnya.

"Iya tante.. beda dua taun atau tiga taun juga gapapa ko kalo sama Bilqis hehehe" goda Haris sambil cengengesan.

Santi tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Bilqis ikut menggelengkan kepalanya karena ulah Haris. Ia benar benar malu.

semesta TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang