part 22

55 6 2
                                    

"Daks ai vape urang mana?" Ucap Arya yang panik.

"Tadi sia nunda dimana?" Tanya Raffi.

"Poho deui njir." Jawab Arya sambil meraba-raba kantong celananya.

"Ke ge kapendak." Ujar Bilqis.

"Kela bisi na jeket." Gumam Arya yang masih panik.

"Hobbbbah riwwehh si eta mah tah." Sindir Rio. Membuat Canda menoleh padanya.

'asik juga anaknya..' batin Canda.

Lagi-lagi Raffi menatap Canda. Ia merasa tidak nyaman jika harus melihat Canda selalu memperhatikan Rio.

"Aya teu Ya?" Tanya Haris kepada Arya.

"Hehe, aya Ris." Jawab Arya yang membuat Haris mengangguk.

"Tapi liquid na beak." Lanjut Arya membuat semua orang menoleh padanya.

"Ai sia." Ketus Raffi berjalan menghampiri karpet.

"Ngomong atu menta kituh." Lanjut Raffi sambil menyodorkan liquid.

"Anying emang bener peka eung. Nuhun Fi." Ujar Arya.

"He euh." Singkat Raffi.

Bilqis dan Canda tersenyum dan menggelengkan kepalanya karena ulah mereka. Tidak pernah dipungkiri, Bilqis dan Canda bisa berteman dengan orang-orang seperti ini.

"Hayu atu ah, balik we." Ajak Arya.

"Kela ai maneh ieu moal di kumbahan piring?" Sahut Rio.

"He euh si eta mah rusuh wae hirup na teh." Sindir Haris.

"Eh biarin we di cuci sama Bilqis." Ujar Bilqis.

"Jeung Canda." Sambung Canda.

"Hah? Janda?" Tanya Arya.

"Canda ai siahh Arya." Jawab Haris sambil membisikkan ke telinga Arya dengan nada tinggi.

"Anying anying." Lirih Arya yang menghindar dari Haris sambil memegang telinganya.

Mereka bersiap untuk pulang dan menunggu sang pemilik rumah keluar.

"Bilqis geulis nya euy.." Gumam Haris melamun.

"Tapi canda menarikkhhh." Lanjut Arya.

"Goblokkkkk!" Sentak Raffi.

Anak-anak lain menoleh ke arah Raffi sambil terheran. Mengapa sikap Raffi menjadi seperti ini.

"Eeuuu kalian mau pada pulang sekarang ya? Yaudah, hati-hati." Ucap Bilqis yang pura-pura tidak mendengar percakapan sebelumnya.

"Eh iya nih, makasi ya Bil. Canda mana?" Tanya Raffi.

"Ada di dalem lagi nge charger." Jawab Bilqis.

Raffi hanya manggut dan menyalakan motornya.

"Yaudah, gue sama temen-temen balik dulu. Kalo ada apa apa hubungin gue ya. Assalamualaikum." Jelas Raffi.

"Iya, waalaikumsalam."

Bilqis melihat semua motor sudah pergi dari gerbang rumahnya dan berjalan menutup pintu gerbang.

"Dah pada balik ye?" Tanya Canda dari belakang.

Bilqis terkejut dan hampir menubruknya.

"Hooh, katanya, kalo ada apa apa hubungin RAFFI." Jawab Bilqis.

"Ko RAFFI?"

"Mana saya tau, tanya aja RAFFI."

Ucapan Raffi begitu di tekankan karena Bilqis sedikit menyindir Canda. Bilqis tahu apa yang dirasakan antara Canda dan Raffi.

semesta TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang