Tok tok tok
Suara pintu kamar membangunkan Billy. Ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul satu siang.
"Laiya gua kira gua udah tidur semaleman anjir", gumam Billy.
Bilqis pun memasuki kamar Billy membawa makan siang dan obat untuknya. Billy menoleh padanya dan duduk di ranjangnya.
"Ini kamu yang masak?" Tanya Billy.
"Iye" singkatnya.
"Ogei." Gumam Billy mengendikkan bahunya.
"Lu keliatan cape banget. Abis ngapain aja?" Tanya Billy.
"Cuci baju, beresin barang, masak buat lu." Jawab Bilqis yang kini duduk di sofa.
"Udah makan?" Tanya Billy lagi. Bilqis hanya menggelengkan kepalanya.
"Yaudah nih makan barengan", tawar Billy. Bilqis terdiam dan hanya melihat Billy dengan wajah datarnya.
"Ini gapapa lagian lu banyak banget nasinya", lanjut Billy membujuk.
Bilqis pun mau dan menghampiri Billy. Mereka saling menyuapi layaknya sepasang kekasih. Tapi ini sepasang adik kakak yang mengerti keadaan satu sama lain. Produk Bu Santi dan Pak Ilham memang tidak pernah gagal.
Setelah piring itu kosong, Billy mengambil obat yang Bilqis bawa dan meminumnya. Bilqis pun keluar dari kamar Billy dan menuju dapur. Ia mencuci piring lalu pergi ke kamarnya.
Bilqis membangunkan tubuhnya ke ranjang dan memejamkan matanya. Ia merasa lega dan bersyukur selalu. Kini, ia tinggal menunggu kedatangan nenek dan orang tuanya. Semoga saja mereka tidak tahu apa yang selama ini terjadi. Bilqis membenahkan posisi nya dan tertidur pulas. Lagi pula ini pukul satu lebih beberapa menit. Cocok untuk beristirahat.
~
Di tengah kedamaian keluarga Zelin, Canda malah mendapat berita lumayan heboh dari bibinya. Canda yang sedang santai-santai di sofa sambil menonton televisi, ia harus mendengarkan bi Lina yang riweuh.
"Neng, kan neng udah tiga hari ni ya di rumah sakit. Nah, kemaren ada temen neng cowo pada kesini semua",
"SEMUA??"
Canda terkejut dan terheran mengapa Raffi sampai datang bersama teman-temannya. Hal ini bukannya membuat Canda merasa bersalah, malah membuat Canda merasa ilfil kepada Raffi. Canda tidak suka jika kehidupannya diusik dengan orang yang sama sekali tidak ada hubungan dengannya.
"Terus bibi bilang kalo neng lagi sama neng Bilqis di rumah sakit. Terus temen temen neng langsung pada pergi gatau kemana. Kaya orang yang tau aja rumah sakit mana. Padahal kan bibi belum bilang toh." Lanjut Bi Lina yang memperlihatkan wajah kesal atau pura-pura kesal.
"Biarin aja bi, orang ga ada kerjaan mah gituu." Ujar Canda terkekeh.
Setelah menertawakan hal itu, Canda merasa lapar dan mengajak Bi Lina untuk makan bersama. Mereka pun menuju meja makan dan Bi Lina menyiapkan makan untuk Canda. Sekarang, pemilik rumah pun kembali merasakan kehangatan rumahnya bersama bibi yang selalu setia bersamanya.
"Bi, Canda mau nganterin dulu proposal ke rumah temen. Ada titipan belanja ga?" Tanya Canda.
"Ada neng, cuman bibi bingung buat besok bibi masak apa", jawab bi Lina bingung.
"Yaudah, abis nganterin proposal, canda ke supermarket dulu belanja buat besok. Jadi bibi tinggal masak. Gaperlu ke pasar." Ujar Canda. Bi Lina hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta TERBIT
Teen FictionSudah terbit di guepedia. Bisa di pesan melalui Tokopedia, Bukalapak, dan guepedia store. DI SHOPEE JUGA ADAAAAAA Toko : guepedia Judul : novel semesta oleh dewirnss ****** Langsung aja ke cerita jangan lupa masukin ke perpustakaan kalian dan vote c...