semesta TERBIT

part 1

Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri untuk melakukan hal hal di sekitarnya. Dan setiap orang juga memiliki takaran hidup yang berbeda beda. Siapa sangka jika kita ditakdirkan untuk kaya atau miskin? Bahagia atau tidak? Hanya sang pencipta yang mengetahui dan mengaturnya.

Aileen Bilqis Zelin.
Gadis yang selalu mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Ia ingin sekali meringankan beban orang tuanya dan membahagiakan kedua orang tuanya. Ia selalu terlihat biasa saja didepan umum. Tidak ingin memamerkan apa yang tidak ia dapatkan dengan uang sendiri.

Siapa yang tidak ingin mendapatkan kasih sayang dari seorang nenek? Orang yang melahirkan orang tua kita. Setiap nenek pasti menginginkan kebahagiaan selalu menyertai cucu cucunya. Berbeda dengan Bilqis, yang selalu menyimpan semua keluh dan kesahnya didalam batinnya.

Orang tua Bilqis yang memutuskan pindah ke rumah neneknya karena tidak ada lagi yang bisa mengurus nenek lansia dirumahnya. Anak-anak nya pindah ke luar kota karena urusan nya masing masing. Sungguh malang.

"ABIS SOLAT SUBUH ITU LANGSUNG SAPU SAPU, NGEPEL, BERESIN HALAMAN RUMAH. JADI KALO BERANGKAT SEKOLAH, GAAKAN KESIANGAN!"

Bilqis yang mendengar perintah itu, tak sadar ia meneteskan air matanya. Bilqis anak yang kuat. Tetapi, jika ia dibentak seperti itu, itu adalah kelemahannya.

Setelah menyelesaikan semua tugasnya, Bilqis segera membersihkan tubuh nya dan memakai seragam sekolah. Tak lupa juga ia sarapan dengan roti dan susu. Ibu nya selalu menyiapkan itu jika anak-anaknya tidak ingin sarapan nasi. Bilqis sering kali melakukan hal-hal dirumah nya dengan sendirian. Tidak terlalu sering makan bersama, menonton acara televisi bersama. Itu berlaku jika antara Bilqis dan neneknya sedang slek.

"Bang bangun dong ah sekolah nih nanti kesiangan."

"Emm? iya sakeudeung deui." Jawab Billy-kakak laki-laki Bilqis.

"Ah udah lah naik ojek aja, males nunggu yang rese."

Belum full matahari terlihat, tapi hati Bilqis sudah memanas. Billy memang sangat lelet jika disuruh.