part 20

64 9 4
                                    

Senin di pagi hari yang cerah, Canda terbangun karena suara alarm di dekatnya. Ia berusaha membuka matanya sambil meraba raba dimana letak ponselnya.

'astagfirullahaldzim...' Batin Canda yang menatap layar ponselnya penuh dengan notifikasi dari Raffi.

"Naon sih pagi-pagi geus gandeng. Moal dibales ah." Gumam Canda yang bangkit dari kasurnya.

Tingg

Raffi
Oh kitu moal dibales, keun atu.

Canda terkejut karena Raffi bisa menebak niatnya. Dengan malas, Canda mengetik sesingkat singkatnya.

Canda
Nn?

Raffi
Ulah dibales ai hoream mah

Lagi lagi Canda heran. Mana bisa Raffi mengetahui gerak-gerik yang Canda lakukan. Canda hanya mengerutkan dahinya dan melempar ponselnya ke sofa. Canda langsung merapikan kasurnya dan pergi ke toilet.

DAK'S GANTENG

Raffi
Selamat pagi anak anak ganteng. Selamat bangun tidur dan selamat menjalani hari yang penuh kejutan. Jangan lupa bersyukur karena masih bisa melihat langit yang biru. Bukan karena centang abu yang tak kunjung membiru.

Arya
Pagi juga. Anjriiiittt masih pagi udah bucin axoxoxo

Rio
Pagi

Haris
Pagi juga dari gue abang kece abang tampan. Gaseru lu Fi. Masih pagi udah bucin aja. Pasti gara-gara Canda yeeee.

Raffi
Naon sih kobe

Rio
Emang Canda kunaon?

Haris
Eh henteu teu kunanaon

Raffi
Naon nanyakeun Canda?

Rio
Itu kan si Haris itu

Raffi
Gajelas.

Grup yang terdiri dari banyak nya cogan, hanya itu itu saja yang menanggapi. Bukan tidak kompak atau tidak menghargai teman. Tapi ada saja yang masih tertidur atau main game. Itulah teman teman Raffi.

Canda turun dari kamarnya dan menuju ke dapur. Namun, Canda tidak melihat bibi bibi yang selalu menyapa nya di pagi hari.

"Si bibi kemana ya." Gumam Canda yang duduk di meja makan sambil melihat ke sekeliling rumahnya.

"Selamat pagi neng Canda. Maaf neng tadi bibi sapu sapu dulu kebun." Ujar Bi Lina yang menghampiri Canda.

"Eh iya bi gapapa. Tumben aja gaada bibi di dapur. Emm hari ini neng aja ya yang masak." Sahut Canda.

"Emang neng mau masak apa?" Tanya Bi Lina.

"Gatau, yang ada aja." Jawab Canda sambil menuju dapur dengan diikuti Bi Lina. Canda dengan lincah mengiris bahan bahan yang sudah ia pilih untuk menu makan hari ini.

Bi Lina membulatkan matanya karena tidak menyangka bahwa Canda bisa sepandai ini. Ia tak henti hentinya melihat Canda.

"Wangi banget neng. Dari kapan jago masak." Ujar Bi Lina.

semesta TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang