part 17

60 10 4
                                    

"Tehcan, Bilqis mau pulang sekarang aja deh."

"Mm, yaudah. Eh itu pake aja Hoodie nya." Ujar Canda yang membuat Bilqis tersenyum lebar.

"Okay okay. Bilqis pulang dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Bilqis menjalankan motornya dan kembali tersenyum setelah melihat Canda. Dia begitu senang hari ini karena bisa bermain dengan orang yang dulu namanya memenuhi pikirannya.

Canda melambaikan tangan saat Bilqis sudah keluar dari gerbang rumahnya. Apa yang dirasakan Bilqis saat ini dapat dirasakan juga oleh Canda. Bisa dibilang sangat lama sekali jika Canda harus bercerita tentang kesendiriannya selama ini. Hanya Haykal yang selalu mengisi hari-hari nya di sekolah. Meskipun beda kelas, Haykal akan membuat Canda tertawa karena ulahnya. Jika istirahat tiba, Canda akan di sapa dengan mata yang selalu memandangnya. Ya, Haykal.

"Alhamdulillah yaAllah masih di kelilingi dengan orang orang baik." Gumam Canda yang menutup pintu gerbang.

Karena Bilqis sudah berada diluar rumah, Bilqis tidak akan melewatkan kebiasaannya untuk membeli makanan untuk orang rumah. Ia rasa, berbuat baik bisa kapan saja dan dimana saja. Toh, dia juga bisa bahagia jika orang orang terdekatnya bahagia.

Bilqis berpikir akan membeli martabak spesial untuk orang rumah. Dia berhenti di salah satu gerobak yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

"Mang martabak spesial nya satu ya."

"Mangga neng."

Sambil menunggu martabak yang sedang diolah, Bilqis duduk di kursi yang telah disediakan. Suasananya cukup ramai sehingga Bilqis merasa ada yang terus memperhatikannya.

"Ehem." Deham salah seorang lelaki kepada Bilqis.

"Iya?" Jawab Bilqis.

"Bilqis kan?" Tanya lelaki itu yang membuat Bilqis terkejut karena ia bisa mengetahui namanya.

"Gue tau lo dari Instagram." Ujarnya.

'whatt?' Batin Bilqis.

"Foto lo sering banget masuk jelajah. Jadi gue ga asing liat wajah lo." Lanjut lelaki itu. Bilqis hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa Bilqis mendengarkan lelaki itu.

'ooh di jelajah.' Jawab Bilqis dalam hati.

"Lo siapa?" Tanya Bilqis.

"Gue followers lo yang belum lo follback."

Lagi lagi Bilqis terkejut dengan kata-kata yang dilontarkan lelaki itu. Namun ia tetap berusaha bersikap biasa saja.

"Lo mau gue follback?" Tanya Bilqis sambil tersenyum jahat.

"Lo follback akun gue, martabak lo gue bayarin."

'Anjir.' Batin Bilqis.

"Lo gitu ke semua orang? Bakal bayarin martabak buat orang yang follback lo?"

"Ya ngga gitu juga lah."

"Martabak spesial." Ujar tukang martabak yang membuat Bilqis bangkit dari duduknya.

"Berapa mang?"

"Dua puluh ribu neng."

"Nih mang uangnya. Sama punya saya yang tadi ya." Samber lelaki yang akun nya belum di follback oleh Bilqis.

Bilqis yang sudah membuka dompetnya mendadak mematung.

"Ini kembaliannya. Hatur nuhun."

Bilqis dan lelaki itu berjalan menghampiri motornya masing-masing.

semesta TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang