part 51

30 4 2
                                    

Bilqis membilas tubuhnya sepulang bermain dengan Gilang. Ia memilih untuk memakai baju tidur yang dibelikan Gilang tadi siang. Setelah itu, Bilqis turun untuk makan malam bersama dengan keluarganya.

"Baju baru?" Tanya Santi saat melihat Bilqis sedang menyantap makanannya.

"Iya, dibeliin Gilang" jawab Bilqis. Ia menutup sendok dan garpunya diatas piring menandakan telah selesai makan.

Santi, Ilham dan Billy pun terkekeh pelan dan menatap Bilqis. Itu membuatnya malu dan segera beranjak ke kamarnya.

Dikamar, Bilqis terdiam memikirkan hari esok. Entahlah, Bilqis tiba-tiba mengeluarkan senyum smirk nya sambil membuka layar ponsel. Senyumnya langsung hilang setelah melihat postingan status temannya yang memposting poto Tasya dilapisi dengan baju gaun indah. Bilqis melihat caption yang tertulis "yaampun cantik banget padahal cuman coba gaunnyaa. Apalagi nanti + make up 💖."

Bilqis mengerutkan dahi saat memperhatikan gaun yang Tasya pakai. Di otak Bilqis terlintas ide yang akan Bilqis keluarkan besok di pernikahan Tasya. Gadis itu pun langsung menekan nomor telepon teman butik ibunya dan berbincang.

"Iya, tolong antar gaun yang sangat sederhana ke rumah saya sekarang"

"Baik baik, sekarang saya siapkan dan antar kesana"

"Bungkus dengan kado yang indah. Terimakasih"

Bilqis menutup saluran telepon dan tersenyum smirk. Ia pikir sang ibu akan menerima gaun dan mengantarkannya ke kamar. Bilqis memilih untuk tidur agar besok hari ia terlihat segar mendatangi acara Tasya dan Haris.

Benar saja, beberapa menit Bilqis sudah di alam mimpi dan Santi menyimpan kotak kado warna hitam elegan diatas meja. Santi pun kembali ke kamarnya.

****

Mentari menyoroti jendela kamar Bilqis, membuat Bilqis terbangun dan memicingkan mata. Ia beranjak dari ranjang lalu pergi ke kamar mandi. Setelah selesai berurusan di kamar mandi, Bilqis berjalan ke walk in closet. Bilqis melihat paper bag yang kemarin ia bawa dari butiknya bersama Gilang dan segera memakainya.

Bilqis tersenyum sambil memuji dirinya sendiri di depan cermin. Bilqis sedikit berdandan meskipun hanya memakai softlens berwarna almond, mencapit bulu mata dan memakai lip berwarna merah muda yang cocok dengan warna kulitnya. Tidak lupa membawa tas kecil di tangannya dan sepatu yang tidak begitu tinggi.

Gadis itu keluar dari kamar sambil memegang kotak hitam yang Santi simpan dikamarnya semalam dan menuruni anak tangga. Ia melihat Gilang memakai baju sesuai dengan apa yang ia katakan. Bilqis tersenyum kepada Gilang dan menghampirinya.

"Aigoo.. cantik nyaa.." puji Gilang. Bilqis tersenyum mengeluarkan sedikit dehaman dan meminta Gilang berdiri. Tanpa Gilang sadari, ia pun terlihat tampan dimata Bilqis sampai Santi dan Ilham memujinya. Bilqis dan Gilang berpamitan kepada Santi dan Ilham lalu keluar dari rumah.

Bilqis terdiam karena sedikit heran kenapa tidak ada motor Gilang di pekarangan rumahnya.

Gilang tersenyum sedikit. "Hari ini pake sopir pribadi gue" ucapnya.

Perkataan Gilang membuat senyum Bilqis kembali mengambang di wajahnya. Tidak lama kemudian, sang sopir datang dengan mobil putihnya. Gilang menoleh kepada Bilqis dan membukakan pintu mobil untuk Bilqis. Bilqis pun masuk dan duduk. Sekarang, Gilang memasuki mobil dari sebrang pintu mobil yang Bilqis masuki.

semesta TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang