"bil, lo hati hati pulangnya ya" ucap Canda yang kini sedang menutup gerbang rumah.
"It's okey" jawab Bilqis. Canda tersenyum padanya dan masuk kedalam rumah.
Bilqis langsung menjalankan motornya sampai rumah.
"Assalamualaikum orang rumah" salam Bilqis. Terdapat jawaban dari orang tuanya dan Billy yang ada di ruang tv.
"Urusan apa si neng sampe buru-buru gitu tadi perginya?" Tanya Santi.
"Biasalah motor tehcan mogok" tukasnya. Bilqis terpaksa berbohong karena mana mungkin ia bercerita tentang Haris yang menabrak Billy selama orang tuanya ada di Garut saat itu.
"Oh gitu, yaudah sana bersih bersih" ujar sang ibu.
Bilqis mengangguk dan pergi ke kamarnya. Ia mencuci kaki dan wajahnya memakai facial wash.
"Ssss ahh.. seger banget" gumam Bilqis mengelap wajahnya. Ia membawa pouch skincare nya dan duduk di ranjang.
"Gue benci sama Haris" lanjut Bilqis ketika menatap layar chatting nya.
Bilqis kembali menyimpan ponsel dan menyiapkan buku pelajaran untuk esok. Setelah itu, ia pergi ke alam mimpinya.
****
Diseberang sana, Canda telah menempelkan skincare dan bermain ponselnya sebentar. Jika Bilqis pergi tidur karena mengabaikan pesan dari Haris, Canda malah sibuk saling membalas pesan dengan Rio.
Canda dan Rio masih membahas apa yang dilakukan Haris kepada Bilqis. Bagaimanapun juga, mereka tidak boleh ikut campur dengan urusan Bilqis.
Canda tersenyum setelah mendengar pesan suara dari Rio yang mengucapkan selamat malam kepadanya. Tanpa sadar, Canda memejamkan mata dan terlelap.
****
Pagi ini Bilqis sudah sangat rapi seperti biasanya. Ia keluar dari kamar dan menuruni anak tangga. Gadis itu ikut sarapan bersama keluarganya. Tapi ia tidak memperlihatkan apa yang terjadi semalam. Meskipun itu berdampak padanya.
"Bilqis berangkat bu, yah" ucapnya sambil mencium tangan kedua orangtuanya dan Billy.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Tangan kanan Bilqis memainkan kunci motor dan tangan satu lagi menenteng helm.
Baru saja ia menutup pintu rumah. Sudah disambut oleh lelaki yang semalam ia tampar. Raut wajah Bilqis yang semula ceria, kini meredup datar.
Haris menunggunya di depan gerbang. Kiranya, Bilqis akan menghampirinya dan menaiki motor. Tetapi dugaannya salah. Bilqis melaluinya dan menyalakan motor miliknya.
Haris melihat Bilqis heran. Saat motor Bilqis akan keluar, Haris berinisiatif untuk membukakan gerbangnya.
"Gue bisa sendiri" ketusnya sambil menyingkirkan tangan Haris yang tadi menempel di pagar besi itu.
Haris membulatkan mulutnya tak percaya. Bilqis pun sudah di sekitar jalan dan kembali mendorong gerbang rumah.
"Ayo gue anter" ucap Haris. Ia mencoba mengembalikan mood Bilqis seperti biasa.
"Ck, gue bisa sendiri" decak Bilqis dengan nada ketus.
Ia menatap Haris sambil mengenakan helm nya. Tanpa basa basi, Bilqis melajukan motornya dan meninggalkan Haris yang masih mematung di depan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta TERBIT
Teen FictionSudah terbit di guepedia. Bisa di pesan melalui Tokopedia, Bukalapak, dan guepedia store. DI SHOPEE JUGA ADAAAAAA Toko : guepedia Judul : novel semesta oleh dewirnss ****** Langsung aja ke cerita jangan lupa masukin ke perpustakaan kalian dan vote c...