part 6

106 12 3
                                    

"Lo tau kan, bentar lagi kita bakal jadi kakak kelas. Gue gatau bakal tetep sekolah disini atau pindah ke Jakarta." Ujar Gilang yang memecah keheningan diantara ia dan Bilqis.

"Kenapa harus pindah? Lo ga betah disini?" Tiba-tiba langkah Bilqis terhenti. Ia heran kenapa Gilang berfikir akan pindah ke Jakarta.

"Orang tua gue dipindah kerjakan dari perusahaan nya. Gue juga gamau ninggalin temen temen gue disini. terutama lo." Jawab Gilang dengan muka sedih.

"Gue? Kenapa gue? Hahaha ada ada aja lo lang." Gumam Bilqis tak menyangka bahwa dirinya disebut sebut oleh Gilang.

"Itu sih terserah lo." lanjut Bilqis.

"Gue mah gamau. Tapi gue dipaksa. Karna kalo gue disini, sama siapa coba?" Gilang dengan wajah datar

"Em gitu toh." Lanjut Bilqis sambil masuk ke kelas nya bersama Gilang.

"Yaaa yaudah, lo renungkan lagi sama orang tua lo."

"Renungkan renungkan weh." Ketus Gilang

"Ih ai maneh." Jawab Bilqis yang kesal karena Gilang memusingkannya.

Gilang sedang mengumpat dalam hatinya. Ia geram karena Bilqis tidak bisa melihat sisi keinginan Gilang untuk memilikinya.

Ayolah Bilqis, liat Gilang dari sisi teman biasa. Bukan sebagai sahabat ataupun partner sebangku.

triiiiiinggg triiiiiingggg. waktu istirahat telah selesai. silahkan kepada siswa dan guru untuk memasuki kelas masing masing.

Bel telah tiba. Sekolah ini menerapkan sistem full day school. Jadi, untuk siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler, akan pulang sesuai jam pelajarannya. Pukul 14.40. Berbeda dengan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler. Mereka akan melakukan kumpulan untuk merencanakan apa yang akan dilakukan di hari H.

Misalkan Pramuka, kegiatan ekstrakurikuler nya dilakukan pada hari Jum'at. sebelum anak laki-laki shalat Jum'at, anggota Pramuka akan membagi tugas nya masing masing. Sebelum mengetahui materi apa yang akan disampaikan kepada murid kelas tujuh yang lain, mereka harus menyiapkan nya dihari Kamis. Hari kamis itu lah yang dipakai untuk kumpulan rutin. Seperti itu.

Bilqis dan Gilang melanjutkan pembelajaran dijam jam terakhir. Seperti siswa lainnya. Ada juga yang menyempatkan waktu belajar nya, malah di kantin. Itu mah jajan gais wkwkwk. Yaa untuk siswa terbuka. Sekolah ini juga menerima siswa terbuka.

"Bilqissssssss." Panggil Alea dengan menyengirkan giginya. Entah kenapa anak itu tiba-tiba ada dihadapan Bilqis.

"Kalem dong manggilnya." Jawab Bilqis yang langsung menoleh ke Alea.

"Ehehe ya maap bor, gue cuma mau nanya. Lo ga bosen sendirian terus? Lo kan gaada temen sebangku." Tanya Alea sambil memainkan pulpen nya.

"Ngga. Emang penting ya punya temen sebangku?" Ujar Bilqis.

"Kan, ada guue si kasep se-kabupaten. Jadi, Bilqis gaakan kesepian meskipun gaada temen sebangku. ya ga Bil?" Samber Gilang sambil duduk di samping Bilqis dan menaruh tas nya di kursi.

"Eddaan si kasep. Tapi lo emang ganteng sih." Gumam Alea sambil tertawa.

"Iya, kan ada elo." Jawab Bilqis tersenyum manis kepada Gilang.

"ANJAY" Teriak Gilang yang kegirangan mendengar Bilqis berkata seperti itu. Sehingga siswa lain melihat mereka bertiga sedang mengobrol.

"WOI KERJAIN TUGAS KALIAN! BUKAN SIBUK NGOBROL" Sewot Serin yang memasang wajah kesal. Selaku keamanan dikelas, ia ditakuti oleh teman sekelasnya. Tapi, siapa sangka ia memiliki banyak fans yang sangat sangat sangat mengaguminya. Anak sultan pula. Tapi, ia selalu menjaga sikap nya dihadapan semua orang.

"EH CURUT, KITE SEMUA UDAH SELESE TUGAS NYA. LO AJA YANG BELUM." Jawab Gilang sambil memiringkan bibirnya.

"Oh udah selese toh, gausah kenceng kenceng ngomongnya. nanti ganggu yang lain." Balas Serin sambil kembali duduk.

"Nyenyenye." Ledek Gilang.

Bilqis dan Alea hanya tersenyum melihat kelakuan temannya. Singkat, namun berkat dirinya mereka bisa terhibur. Pantas saja jika mereka akan selalu mempertanyakan pindahnya Gilang ke Jakarta. Mereka tidak akan bertemu dengan orang yang selalu mengoceh disampingnya. Namun, mungkin mereka juga paham bahwa pindahnya Gilang juga itu adalah demi kebaikan.

semesta TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang